Oleh: Bagas Triyatmojo
Indah, ketika memandang warnanya bermekaran. Sejukkan mata, tenangkan hati. Namun ada masa, ketika yang bermekaran itu me-layu, yang berwarna cerah itu memudar, yang hidup…. menjadi mati.
Seperti hidup yang sedang kita jalani. Ada bahagia, dan sedihnya. Ada tawa, dan air mata. Ada mudah, dan sulitnya. Ada kaya, dan kecukupannya.
Allah pergilirkan, untuk setiap manusia. Sehingga kita senantiasa teringat, seperti bunga yang ada mekar dan layunya, akan ada mati yang menemani hidupnya.
Agar kita tidak bersedih hati, terhadap apa yang luput dari kita, karena memang telah Allah tetapkan. Dan juga tidak berlebihan bergembira hati, terhadap apa yang ada dalam genggaman, karena memang telah Allah tetapkan.
Ada yang hilang. Ada yang datang. Pada akhirnya, bagaimana pun yang kita alami, hanya Allah tempat kembali.
“Dan pada akhirnya, setelah menunjukkan keindahannya, bunga itu pun gugur, tidak dapat mekar selamanya.”