SESUNGGUHNYA Allah telah mengatur rezeki manusia di muka bumi ini. Namun rezeki dan harta yang Allah berikan merupakan amanah yang harus kita jaga. Hendaknya kita memahami bahwa harta yang Allah berikan kepada kita merupakan titipan dariNya. Harta tersebut bukanlah milik kita pribadi, melainkan terdapat hak orang lain di dalamnya.
Membelanjakan sesuatu dijalan Allah dapat diumpamakan sebagai memberi pinjaman kepada Allah. Sebagai balasannya, Allah akan membayar pinjaman dari kita dengan yang lebih baik lagi.
BACA JUGA: Apa Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah?
“Siapa yang mau member pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah [2] : 245)
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seumpama biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir itu berisi seratus biji. Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2] : 261)
Allah telah menjanjikan bahwa siapapun yang membelanjakan hartanya di jalan Allah maka ia akan mendapatkan balasan tujuh ratus kali lipat.
Seringkali kita merasa bahwa harta yang kita sedekahkan dijalan Allah akan berkurang, tapi pada hakikatnya harta yang kita sedekahkanlah yang kekal di sisi Allah. Maka dari itu, jangan pernah khawatir dengan apa yang kita sedekahkan, karena sesungguhnya Allah akan melipatgandakan harta yang kita sedekahkan.
BACA JUGA: Sedekah Sepuluh Ribu Rupiah Terakhir
Siapakah yang akan selalu menepati janjinya dengan sempurna kecuali Allah? Sungguh, janji Allah itu benar adanya. Maka dari itu jangan pernah ragu untuk membelanjakan atau mensedekahkan harta kita di jalan Allah. Karena sesungguhnya di dalam harta yang Allah titipkan kepada kita terdapat hak orang lain. []
Sumber : Allah Maha Pelindung Maka Engkau Gampang Siasati Krisis/Yusuf Mansur/Salamadani