Oleh: Andromedanisa
PADA serangkain tetes air yang jatuh kebumi. Jatuh sejatuh-jatuhnya, perasaan kita juga. Pada langit-langit doa, doa kita juga. Pada sendu bilik rasa, rasa kita juga. dan pada bait-bait, juang yang sedang dijuangkan.
Pada hujan yang datang membawa berkahnya, jangan pernah henti melangitkan segala pinta. Allah Maha Mendengar, dan doa-doa yang dilangitkan kelak akan menjadi saksi bahwasannya perasaan kita pernah sesendu itu dalam meminta. Selemah itu dalam memohon. Dan seperlu itu dalam mengupayakan.
Pada hujan yang jatuh, ada banyak kebaikan. Tidak hanya untukku, tapi untukmu juga, untuk seluruh makhluk tentunya.
Maka jadilah pendoa yang paling manis ketika turunnya hujan ya. Jadilah penenun doa yang paling riuh doanya dikalangan penduduk langit.
Pada hujan, pada setiap tetes airnya yang jatuh. Jika kau lebih peka sedikit saja, kau akan mendapati perasaanmu luruh bersamanya.
Dan aku akan selalu mencintai hujan, pada rahmat yang Ia tebar, pada setiap tetesnya yang menyentuh perasaan.
Sebab hanya inilah bisaku, menenun rindu dan menguntai doa. karena memang sebaik-baik mencintai adalah dengan mendoakan selalu. Seperti saat ini, pada hujan yang jatuh. Doa-doaku pun luruh..
“Allah, berilah kebaikan pada setiap pintaku”. []