SETIAP manusia tentu akan bertemu dengan kematian. Di mana pada masa itu setiap amal perbuatan terputus. Namun, ada beberapa perkara yang tidak akan pernah putus. Apakah itu? Salah satunya ialah ilmu yang bermanfaat.
Orang yang mengerjakan ilmu, ia akan tetap mendapatkan pahala selama itu ilmu itu diamalkan dan disebarluaskan. Hanya saja, sifat pelit yang mendasar pada diri seseorang, membuatnya merasa rugi jika berbagi ilmu. Karena ia takut bahwa dirinya akan tersaingi.
Padahal tidak demikian adanya. Walau pun memang ada orang yang telah diberi ilmu lalu ia mengamalkan bahkan lebih hebat dari orang yang memberinya, sehingga ia lupa pada orang yang telah berjasa pada dirinya itu. Nah, kita jangan pikirkan akan hal itu. Yang harus kita pikirkan ialah bagaimana caranya menjadi orang yang dapat bermanfaat bagi orang lain. Dan salah satunya dengan berbagi ilmu, dengan begitu Allah akan meninggikan derajat kita di dunia, dan mengalirkan pahala dari orang-orang yang mengamalkan ilmu yang kita berikan itu, tanpa mengurangi pahala mereka.
Namun, hal ini bukan hanya berlaku pada orang yang mengajarkan ilmu yang baik, ilmu yang buruk pun dosanya akan terus mengalir. Tentunya dari orang-orang yang mengikuti jejaknya untuk melakukan perbuatan dosa, tanpa mengurangi dosa mereka.
Jadi, jika menginginkan pahala yang mengalir ketika di akhirat kelak, ajarkanlah ilmu yang baik pada orang lain. Berbagi ilmu itu tidak akan mengurangi ilmu yang kita miliki. Bahkan, akan mempertajam ingatan kita tentang ilmu tersebut. Jadi, tak ada ruginya kan berbagi ilmu? []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang