JANGAN anggap sepele, pahala menyingkirkan halangan di jalan, ternyata bisa sangat besar pahalanya.
Seringkali kita melakukan hal-hal yang besar. Dimana, kita anggap hal itu sangat penting dalam hidup kita. Ya, tidak salah memang jika pikiran seperti itu bersarang dalam benak kita. Tapi, jangan sampai amalan besar yang kita lakukan mengabaikan hal-hal yang dianggap sepele.
Ketahuilah, perbuatan yang kita anggap sepele seringkali bernilai pahala lho! Salah satunya menyingkirkan halangan di jalan. Betul-betul sepele, bukan? Tapi, hanya sedikit orang yang sadar untuk melakukan itu.
BACA JUGA: Keutamaan Berjalan ke Masjid dalam Keadaan Suci
Pahala Menyingkirkan Halangan di Jalan, Bernilai Sedekah
Kita tentu mengerti, halangan pasti mengganggu perjalanan. Untuk itu, jika tidak ada kesadaran untuk menyingkirkannya maka bisa jadi akan ada orang yang terluka. Oleh sebab itu, jadikan diri kita pelopor kebaikan. Yang bermanfaat bagi orang lain. Meski perkara yang kita lakukan itu dianggap sepele.
Tahukan Anda, bahwa perkara sepele tersebut juga sama halnya bernilai sedekah.
Ya, hal itu dikatakan dari Abu Dzar dari Nabi ﷺ beliau bersabda, “Setiap hari setiap persendian anak Adam harus disedekahi, salam yang diberikan kepada orang yang dijumpainya adalah sedekah, setiap perintahnya kepada kebaikan adalah sedekah, setiap larangannya dari yang munkar adalah sedekah, membuang hal yang mengganggu jalan adalah sedekah, dan persetubuhannya dengan istri adalah sedekah,” (Kitab Abu Daud HN 4564).
Pahala Menyingkirkan Halangan di Jalan, Allah Mengampuni Dosa-dosa
Nabi ﷺ bersabda, “Kamu juga bisa bersedekah, kamu menyingkirkan tulang dari jalan adalah sedekah, menunjukkan jalan adalah sedekah, menolong orang yang lemah dengan kelebihan kekuatan yang kamu miliki adalah sedekah, penjelasanmu kepada orang yang bingung adalah sedekah dan persetubuhanmu dengan istrimu adalah sedekah,” (Kitab Tirmidzi HN 1879).
BACA JUGA: 6 Kesalahan Bersedekah
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Ketika laki-laki sedang berjalan dan menemukan ranting berduri di tengah jalan, kemudian dia menyingkirkan ranting tersebut hingga Allah pun bersyukur kepadanya lalu mengampuni dosa-dosanya,” (Kitab Muslim HN 3538). []