Oleh: dr. Gamal Albinsaid; Motivator Muda Mendunia, CEO Indonesia Medika
“Banyak masalah tak bisa diselesaikan dengan kecerdasan, tapi ia hanya bisa diselesaikan dengan kesabaran.”
Suatu ketika Abu Bakar gemetar, wajahnya pucat dengan pahanya sebagai tumpuan Rasulullah SAW. Abu Bakar tak berani bergerak sedikitpun, takut sang nabi terbangun sementara tangannya kesakitan karena disengat kalajengking. Jiwa bergemuruh gemetar ketakutan karena pasukan kafir kurang sejengkal lagi bisa mengepung mereka berdua dan mereka tak lagi bisa keluar. Bila mereka keluar, pastinya mereka akan tertangkap, dan meneteslah air mata Abu Bakar.
Pria lembut itu didera ketakutan. Hingga air matanya menetes ke pipi sang nabi. Nabi pun terbangun dan mengatakan, “Jangan takut wahai sahabatku,. Allah bersama kita.” Benarlah ucapan sang nabi, pintu gua tertutup sarang laba-laba, hingga pasukan kafir mengira tak ada orang di dalam gua. Kurang setapak saja
Mereka akan menemukan Rasulullah dan Abu Bakar, tapi Allah melindunginya dengan cara yang tak pernah kita Mayangkan, Masya Allah.
Rasulullah SAW pernah mengalami direjat lehernya, dipukul, dikeroyok, disiram kotoran ternak, dicaci maki, dihina, dan diboikot selama tiga tahun. Tapi apa kata Rasulullah SAW? Beliau malah berpesan”… La Tahzan, Innalaha ma’ana…”, “Jangan bersedih, Sesungguhnya Allah bersama kita.”
Sering kali Allah menolong kita dengan cara yang tak pernah kita duga, tak pernah kita pikirkan, tak pernah kita bayangkan, dan begitu indah. Hanya saja terlalu sering kita kurang bersabar. Ingatlah pesan Ibnu Qayyim, “Sabar adalah taman kesejukan di antara usaha yang maksimal dan tawakkal yang sepenuhnya.”
Ingatlah pula, bahwa tidak ada kebaikan yang sempurna tanpa kesabaran, karena kesabaran adalah nafas yang menentukan lama tidaknya sebuah kebaikan bertahan. Banyak masalah tak bisa diselesaikan dengan kecerdasan, tapi ia hanya bisa diselesaikan dengan kesabaran.
Kenapa Allah SWT memberikan kita cobaan, masalah, kesedihan, sehingga kita diminta bersabar? Mungkin
Allah ingin meluruskan perjalanan kita, mungkin Allah ingin menjadikan kita kuat menanggung beban, dan mungkin karena Allah sudah rindu dengan rintihan hamba-Nya.
Jika ada seseorang yang mel