SETELAH wafat, seorang muslim masih berpotensi mendapatkan pahala atas amalnya ketika hidup. Ada tiga jenis pahala yang terus mengalir bagi seorang muslim jika dirinya pernah melakukan amal ibadah jariyah.
Imam Nawawi rahimahullah pernah menjelaskan hikmah hadits tentang tiga jenis pahala yang terus mengalir bagi seorang muslim walau sudah meninggal dunia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan doa anak yang saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim, no. 1631)
BACA JUGA: 5 Perkara Ini Bisa Melipatgandakan Pahala Kebaikan
Pahala yang Terus Mengalir
Imam Nawawi membahas hadits di atas dalam Syarh Shahih Muslim dalam bab “Pahala yang terus mengalir pada seseorang setelah ia wafat.”
Imam Nawawi rahimahullah membawakan tujuh faedah lainnya dari hadits di atas sebagai berikut:
1. Hadits ini jadi dalil akan keutamaan menikah untuk mendapatkan keturunan yang shalih. Dan sudah dijelaskan mengenai hukum menikah tergantung keadaan tiap orang, sebagaimana dijelaskan dalam kitab nikah.
2. Hadits ini juga jadi dalil disyariatkannya wakaf dan besarnya pahala wakaf.
3. Hadits ini juga jadi dalil keutamaan ilmu dan dorongan untuk terus memperbanyak ilmu, dan kita harus semangat mewariskannya dengan mengajarkan, menulis, dan menjelaskan. Ilmu juga hendaknya dipilih dari ilmu yang punya manfaat besar dan ilmu yang penuh manfaat lainnya.
4. Hadits ini juga jadi dalil bahwa doa itu bermanfaat untuk orang yang telah meninggal dunia. Begitu pula sedekah bermanfaat juga untuk yang telah meninggal dunia.
Akan sampainya pahala pada mayat untuk dua amalan ini (doa dan sedekah) telah disepakati oleh para ulama. Begitu pula melunasi utang akan sampai pada yang telah meninggal dunia sebagaimana telah dijelaskan.
5. Sedangkan amalan haji jika dibadalkan untuk orang yang telah meninggal dunia dianggap sah sebagaimana pendapat Imam Syafii dan yang sependapat dengannya. Membadalkan haji sama dengan melunasi utang jika haji tersebut haji yang wajib. Jika haji tersebut sunnah, maka termasuk dalam masalah wasiat.
6. Sedangkan amalan puasa jika yang meninggal dunia dibayarkan puasanya oleh yang hidup, maka yang tepat wali si mayat boleh mempuasakan dirinya. Hal ini sudah diterangkan dalam kitab puasa.
7. Adapun membaca Alquran dan menjadikan pahalanya untuk orang yang telah meninggal dunia, begitu pula shalat dan ibadah semacam itu, maka menurut madzhab Syafii dan jumhur ulama, pahalanya tidak sampai pada orang yang telah meninggal dunia. Walaupun dalam masalah ini ada perbedaan pendapat di dalamnya. (Lihat penjelasan Imam Nawawi rahimahullah dalam Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 11:77.)
Pahala yang Terus Mengalir
Sementara itu, dalam riwayat lain disebutkan setidaknya ada 7 amal yang termasuk amal jariyah. Berikut haditsnya,
سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا ، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ
Artinya: “Ada tujuh amalan yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal, padahal dia berada di dalam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan ilmu agama, (2) orang yang mengalirkan sungai (yang mati) (3) orang yang membuat sumur, (4) orang yang menanam kurma, (5) orang yang membangun masjid, (6) orang yang memberi mushaf Al-Qur’an, dan (7) orang yang meninggalkan seorang anak yang senantiasa memohonkan ampun untuknya setelah dia wafat.” (HR Baihaqi).
BACA JUGA: 8 Adab Makan agar Berpahala
Atas dasar hadits tersebut, as-Suyuthi menyebut setidaknya ada 10 amal yang termasuk kategori amal jariyah. 10 amal tersebut antara lain sebagai berikut:
Pahala yang Terus Mengalir
1. Ilmu-ilmu yang disebarkan.
2. Doa anak muslim.
3. Menanam pohon.
4. Sedekah jariyah.
5. Mewariskan mushaf.
6. Mengawal tapal batas pertahanan (jihad).
7. Menggali sumur atau membuat irigasi.
8. Membangun rumah inap untuk perantau.
9. Membangun tempat dzikir.
10. Mengajarkan (mendidik) Al Quranul Karim.
Amalan-amalan di atas adalah amalan yang mendatangkan manfaat bagi orang lain, baik semasa hidup maupun sudah meninggal dunia. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR Ath-Thabrani).
Itulah pembahasan tentang pahala yang terus mengalir bagi seorang muslim meski sudah meninggal. Semoga kita semua termasuk orang yang mendapatkan pahala yang terus mengalir sehingga Allah SWT memasukkan kita ke dalam surga-Nya. []
SUMBER: RUMAYSHO