PAHAM sekularisme liberal (العلمانية الليبرالية), tidak mengingkari sisi aqidah dalam Islam dan keimanan kepada Allah dan Hari Akhir. Menurut mereka, silakan saja seseorang memeluk aqidah Islam, silakan saja mengimani Allah ta’ala dan Hari Akhir.
Namun, penganut paham sekularisme liberal ini punya dua prinsip:
1. Prinsip penganut paham sekularisme liberal pertama, menolak menjadikan aqidah Islam sebagai landasan persatuan dan loyalitas. Mereka sama sekali tidak menganggap agama layak dijadikan sebagai asas dalam hal ini.
Menurut mereka, yang berhak mengikat dan menyatukan mereka, yang harus menjadi landasan dalam membangun loyalitas, adalah ikatan darah dan suku, ikatan tanah air dan kebangsaan, serta berbagai ikatan lainnya selain ikatan Islam.
BACA JUGA: Pendidikan Sekulerisme VS Pendidikan Islam
2. Prinsip penganut paham sekularisme liberal kedua, mereka menolak menjadikan Islam sebagai panduan kehidupan. Bagi mereka, silakan anda menganut Islam, tapi anda tidak boleh menjadikannya sebagai kompas kehidupan anda.
Menurut penganut paham sekularisme liberal, Islam tidak boleh mengatur pasar. Islam tidak boleh mengatur budaya. Islam tidak boleh mengatur ekonomi. Islam tidak boleh mengatur negara.
Kalaupun Islam diberi ruang, maka itu terbatas di masjid-masjid saja. Silakan anda shalat, dzikir dan baca Al-Qur’an di masjid, tapi saat di kantor dan di pasar, jangan bawa-bawa Islam. Saat bicara kehidupan sosial politik, jangan pakai Islam. []
Oleh: Muhammad Abduh Negara