JAKARTA—Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekrotratmono menyatakan program Bank Wakaf Mikro (BWM) dapat menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.
“Pemberdayaan ekonomi umat bersama BWM hadir menjadi solusi,” katanya dalam diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk ‘Bank Wakaf Mikro untuk Masyarakat’, Selasa (27/03/2018).
Menurutnya, suksesnya program ini adalah pendampingan. Oleh karena itu, pemberdayaan ekonomi umat melalui pendampingan ini harus hadir menjadi salah satu solusi. Jadi, tidak hanya hadir saja, tapi ada pendampingan yang dilakukan terhadap nasabah maupun pendampingan terhadap badan itu sendiri.
Dia menjelaskan, pesantren memiliki fungsi strategis sebagai salah satu pusat pemberdayaan ekonomi umat. Kalau melihat data dari Kemenag, jumlah pesantren di Indonesia saat ini ada 28 ribu, itu yang tercatat.
“Ini satu potensi yang besar untuk bisa menjadi salah satu elemen dalam membantu mengatasi permasalahan ekonomi di masyarakat,” tuturnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2018 pada 18 Januari 2018 menyatakan akan terus membuka Bank Wakaf Mikro. Terus kita kuatkan kita perbanyak, untuk dapat membantu usaha kecil, masyarakat kecil untuk mengakses kredit.
Oleh karena itu, OJK memfasilitasi satu model bisnis yang brandingnya, namanya itu Bank Wakaf Mikro, tapi platform atau lembaganya adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah, jadi ini non bank institution.
Bank Wakaf Mikro (BWM) badan hukumnya adalah koperasi jasa, dan telah diberi ijin oleh Kementerian Koperasi. Kemudian di lembaganya adalah Lembaga Keuangan Mikro Syariah, ini yang memberikan ijin adalah OJK. Jadi ini sebuah lembaga formal yang memperoleh ijin dari OJK dengan ijin Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang diawasi juga oleh OJK berbadan hukum koperasi. []
Reporter: Tommy