ANALIS politik dan spesialis masalah Zionisme Aiman Rafati telah menegaskan bahwa aksi protes yang diikuti massa dalam jumlah besar di Gaza telah membuat wibawa Israel hancur.
Rafati menyatakan bahwa arus massa yang terjadi setiap hari ini membuktikan bahwa semua sarana yang digunakan Israel untuk mencegah massa ke perbatasan telah gagal.
“Yang membuktikan kehancuran wibawa Israel ini adalah kedatangan sejumlah pemuda di hari pernikahan mereka ke perbatasan dan kemah-kemah di perbatasan untuk melangsungkan pesta dan upacara pernikahan mereka. Hal ini dipandang oleh penjajah Israel sebagai ancaman. Karena ini merupakan simbol bahwa generasi Palestina mendatang masih memikirkan luar batas Jalur Gaza, yaitu kembali ke tanah dan properti nenek moyang mereka di wilayah Palestina yang diduduki penjajah Zionis sejak tahun 1948,” Rafati memaparkan.
Israel terus berharap terjadi ledakan situasi di Jalur Gaza yang melawan gerakan Hamas, karena dianggap sebagai front yang mengendalikan keamanan di Jalur Gaza. Namun harapan itu telah berakhir pada 30 Maret lalu. Pertaruhan Israel itu telah gagal dan justru ledakan itu mengancam penjajah Zionis sendiri.
“Penghancuran wibawa Israel di perbatasan oleh massa Palestina berarti penghalang ledakan situasi di hadapan penjajah Zionis sudah mulai goyah. Peluang untuk melintasi perbatasan dan masuk ke wilayah yang diduduki penjajah Zionis lebih besar dari sebelumnya,” ujar Rafati.
Dia menjelaskan bahwa hal yang ditakutkan keamanan Israel, yang dianggap sebagai ancaman, adalah ketidakmampuan tentara Israel untuk menghadapi jumlah massa besar yang melintasi perbatasan.
Sebelumnya, pimpinan faksi-faksi perlawanan Palesina telah mengingatkan Israel akan terjadinya ledakan akibat eskalasi krisis di Jalur Gaza, akibat berlanjutnya blokade yang sudah memasuki tahun ke 12 secara berturut-turut. []
SUMBER: PIC