JAKARTA—Peneliti dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Karyono Wibowo mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh banyaknya informasi yang berseliweran, terutama dari media sosial (medsos).
“Saya menganggap sistem informasi di Indonesia saat ini sudah kebablasan. Makanya, kita harus lebih cermat dalam menerima informasi,” ujar Karyono Wibowo dalam diskusi publik di Jakarta, Jumat (21/12/2018).
BACA JUGA: HMI: Kanalisasi Cebong dan Kampret Rusak Demokrasi
Pakar komunikasi dari Universitas Moestopo Novita Damayanti mengatakan, informasi yang berseliweran di media sosial harus dicermati karena konten di jejaring sosial cenderung negatif.
Menurut dia, banyak istilah di medsos yang menggiring orang untuk melakukan ujaran kebencian, misalnya, istilah kampret dan cebong.
“Istilah itu sebenarnya tidak sesuai dengan adat dan budaya kita. Penyebutan istilah itu jelas untuk memancing ujaran kebencian,” tandasnya.
BACA JUGA: Disebut Cebonger, Ini Pengakuan Yusuf Mansur
Novita mengatakan, penggunaan istilah itu bukan tidak mungkin diciptakan oleh pihak-pihak yang menginginkan terjadi kegaduhan.
“Makanya, kita jangan terpancing. Kalau terpancing hanya semakin membuat gaduh,” tambahnya.[]
SUMBER: AKTUAL