INGGRIS–Pengiriman produk-produk daging babi termasuk kacang dan sosis kaleng serta sup lentil dan daging yang dilarang bagi umat Islam ke rumah-rumah Muslim yang paling beresiko terdampak Covid-19, terjadi di Inggris. Pemerintah Inggris pun menuai kritik dan dinilai tak sensitif secara budaya dan moral atas tindakan tersebut selama pandemi Covid-19.
Politisi dari partai Buruh, Imran Hussain mengkritik pengiriman paket-paket itu ke keluarga Muslim. Ia mengatakan konstituennya menjadi yang paling rentan. Menurut Imran mereka harus memilih antara makanan dan keyakinan agama atau etika mereka.
BACA JUGA: Inggris Apresiasi Kinerja Tim Medis Muslim Tangani Covid-19 selama Ramadhan
“Saya ingin penjelasan, bahwa ini tak bisa diterima dan sangat tak sensitif bagi komunitas agama kita. Dikirimkan produk-produk ini bukan hanya tak peka secara budaya dan moral, memaksa orang dalam posisi paling rentan memilih antara mengkompromikan keyakinan agama yang dianut dengan makanan, tetapi juga bentuk lain dari rasisme struktural dan yang dilembagakan dalam masyarakat di mana pandangan minoritas tak dianggap sama sekali atau tak cukup signifikan untuk intervensi,” kata Hussein seperti dilansir dari the Guardian pada Jumat (19/6/2020).
Makanan itu dikirim pada orang-orang yang dianggap sangat rentan secara klinis karena kondisi kesehatan. Orang-orang itu tak bisa meninggalkan rumah dan tak dapat mengandalkan bantuan keluarga ataupun teman.
Ada lebih dari 3 juta kotak makanan atau 290 ribu makanan dalam sepekan telah dikirim Pemerintah Inggris berdasarkan kontrak senilai 104 juta poundsterling dengan Pedagang Besar Brakes and Bidfood. Kontrak ini telah dimulai akhir Maret.
Produk lain dalam paket yang dikirim ke rumah-rumah warga terdampak pandemi adalah kopi, teh, biskuit, sereal, buah, kentang, pasta, saus pasta, ikan kaleng dan sayuran kaleng. Produk daging terdiri dari empat atau lima kaleng, atau porsi signifikan dari makanan mingguan seseorang.
Bakso kaleng dan pay ayam Fray Bentos termasuk dalam paket yang dikirim untuk orang-orang yang tak bisa keluar rumah karena virus Corona. Termasuk komunitas Muslim, Sikh, dan Yahudi yang kebanyakan hanya mengkonsumsi daging yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan agama mereka.
BACA JUGA: Bekerja sama dengan Masjid, Pengusaha Muslim Inggris Sediakan Masker Gratis
Hussain diberitahu tentang masalah ini ketika sebuah kelompok masyarakat di daerah pemilihannya di Bradford East mengamati lusinan kaleng produk daging yang belum dibuka pekan ini.
Sementara itu Komunitas Sosial Bradford Moor Pass mengatakan mereka mengumpulkan lebih dari 40 kaleng daging dalam satu hari. Warga tak ingin mengeluh atau tidak berterima kasih, tetapi juga tidak ingin barang-barang itu menjadi sia-sia.
Perwakilan Bradford Moor Pass mengatakan pihaknya menghubungi Bidfood yang mengirim kotak-kotak itu. Bradford Moor Pass pun memperoleh informasi bahwa produk makanan itu sama semua dan tak ada alternatif vegetarian atau makanan halal.
Sementara pihak Bidfood menyatakan tugasnya hanya mengepak dan mengirimkan kotak-kotak. Sementara terkait isi paket merupakan kewenangan pemerintah. Bidfood adalah salah satu pedagang grosir makanan terbesar di Inggris yang mendapat kontrak pemerintah senilai 104 juta poundsterling pada Maret bersama dengan distributor lainnya yakni Rem. []
SUMBER: THE GUARDIANS