PALESTINA—Kekhawatiran dan ketakutan kini tengah menghantui jajaran militer Israel. Sejumlah pengamat militer di berbagai surat kabar Israel telah memperingatkan tentang kemungkinan keadaan yang semakin meningkat menyusul bergolaknya situasi Palestina.
Media Israel juga mengkhawatirkan meledaknya wilayah tersebut, dimulai dengan meningkatnya sejumlah serangan terhadap Israel.
Dalam tiga bulan terakhir, setiap bulannya tercatat sejumlah aksi perlawanan di Tepi Barat, dimana beberapa tentara Israel dan Yahudi tewas. Kondisi ini tentunya memunculkan kekhawatiran di kalangan keamanan Israel.
Kesuksesan sejumlah aksi perlawanan, walau dengan menggunakan peralatan sederhana, telah mendorong yang lainnya untuk melakukan hal serupa. Bahkan bagi orang yang belum pernah kasus dengan keamanan pun akan terdorong untuk melakukan aksi serupa.
Skenario ini tentu akan menjadi tantangan besar bagi keamanan Israel, sekaligus bagi warganya akan kehilangan rasa amannya. Inilah mungkin yang dikhawatirkan oleh para pemimpin keamanan, setelah operasi penabrakan di Ritah, Jenin, termasuk ancaman menyusul pembunuhan terhadap pelaku aksi perlawanan Ala Qabha serta penggusuran terhadap rumahnya.
Terkait masalah ini, aparat intelijan dalam negeri Israel, Shabak mencatat selama bulan kemarin, warga Palestina telah melancarkan 118 kali aksi perlawanan. Padahal pada bulan sebelumnya hanya 91 aksi saja dan selama tahun kemarin Palestina telah melancarkan 1700 kali operasi perlawanan terhadap target Israel. []
SUMBER: PIC