PALESTINA, sebuah negara yang tak akan pernah berhenti menjadi perhatian kita, umat Islam. Palestina adalah daerah yang unik barangkali karena daerahnya yang hanya tiga, yakni, Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerussalem. Sebelum Yahudi datang, Palestina memiliki daerah yang luas.
30 Januari 1922 Kongres AS menyetujui dukungan terhadap pendirian Israel di Palestina, yang disebut juga dengan Deklarasi Balfour-Amerika. Tujuh tahun kemudian orang-orang Palestina memprotes aksi kekerasan pemuda-pemuda Yahudi, dikenal sebagai ”Kebangkitan Dinding Ratapan”. Pada periode 1935-1948, kelompok teroris Yahudi melakukan pembunuhan massal dengan tujuan mengusir orang-orang Palestina dari tanah air mereka. Sehingga bisa diduduki oleh para imigran Yahudi dari berbagai dunia. Permasalahan ini kemudian diperhatikan oleh PBB hingga menghasilkan sebuah resolusi.
Ketika kemudian 14 Mei 1948, orang-orang Ziones Israel mendeklarasikan berdirinya negara Yahudi itu, Israel, AS menyatakan pengakuannya terhadap Israel. Negara-negara Arab menolak deklarasi tersebut dan esoknya membentuk pasukan sekutu Arab, yang terdiri dari Suriah, Mesir, Jordan, Lebanon, dan Irak. Pecahlah perang pertama Arab-Israel. Perang ini justru memperluas wilayah Israel, termasuk wilayah Yerussalem Barat. Mesir menguasai Jalur Gaza, Jordan menguasai Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Ribuan warga Palestina jadi pengungsi. Mereka menjadi pengungsi di tanah mereka sendiri.
Fase pertama
1949 PBB menerima Israel sebagai anggota dengan syarat Israel harus menerima Resolusi 18 dan Resolusi 194. Ini berarti Israel mengakui pendirian negara Palestina dan Israel harus mengizinkan para pengungsi Palestina kembali ke tanah air mereka. Seperti yang diketahui oleh dunia, resolusi ini tak pernah dipatuhi tapi Israel tetap bisa menjadi anggota PBB hingga kini.
Fase kedua
Tanggal 31 Januari 1980 Parlemen Israel menetapkan Yerussalem sebagai ibukota negara Israel. Padahal PBB sudah menetapkannya sebagai Corpus Separatum (sebuah kota yang terpisah dan tidak boleh dikuasai oleh bangsa Arab ataupun Yahudi, dan dikendalikan oleh rejim PBB. Pada 10 Juli 1980, secara resmi Israel mencaplok kota itu dan menyatakan “seluruh Yerusalem sebagai ibulota Israel”. Mereka terus mempertahankan pendapat seperti itu hingga sekarang. Reaksi PBB? Adem.
Israel malah semakin menjadi-jadi. Merasa mendapat perlindungan AS dan PBB, mereka menyerang Libanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila. Pelanggaran terhadap batas-batas internasional ini tidak berhasil dibawa ke forum PBB karena – seperti biasanya – veto dari AS. Selain itu Israel juga dengan enaknya melakukan serangkaian pemboman atas instalasi militer dan sipil di Iraq , Libya dan Tunisia. Pada periode ini, tepatnya pada tahun 1987, Palestina mulai melancarkan Intifadhah I.
Fase ketiga
Pada akhir tahun 1976 angka Yahudi mencapai 46,2% dari keseluruhan penduduk Israel di Palestina jika dibandingkan antara generasi eksodus yang saat itu dengan saat sebelumnya. Pemuda Yahudi di bawah usia 20 jumlahnya mencapai 52,4%. Padahal eksodus Yahudi ke Palestina menurun sejak tahun 1970.
Ekonomi Israel adalah ekonomi kecil bentuknya, jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Pada laporan 1979 penduduk Israel mencapai 3,8 juta. Pada akhir tahun 1980 penduduk bertambah menjadi 3,9 juta. Jumlah tersebut sebenarnya tidak cukup untuk membentuk sistem ekonomi untuk mewujudkan proyek-proyek ekonomi yang produktif. Karenanya kaidahnya mereka pasti membutuhkan bantuan. Misalnya, bantuan untuk proyek-proyek industri lebih dari 40% dari jumlah keseluruhan nilai produksi di bidang industri.
Ekonomi Israel adalah ekonomi aneh di Timur Tengah. Sebab hanya 6% dari perdagangan ekspor Israel yang bekerja sama dengan negara-negara Timur Tengah. Mereka mengandalkan impor dari Iran. Secara umum dari sisi sumber alamnya, Israel termasuk negara yang miskin, Terutama sumber SDM. Ini disebabkan oleh konsentrasi mereka pada bidang pertanian, karena terkait dengan faktor ideologi.
Fase keempat
Saat ini para penduduk Israel lebih suka menetap di apartemen yang banyak didirikan di atas tanah rampasan dari Palestina. Jika kita melihat peta di samping kanan, orang Yahudi sekarang sudah menguasai lebih dari 85% tanah Palestina. Bandingkan dengan pertama kalinya mereka menginjakan kaki di tanah Palestina yang hanya berjumlah sekitar tidak kurang dari 5% saja.
Sekarang jumlah penduduk Israel keseluruhan mencapai 7 juta 337 ribu jiwa. Ini artinya jumlah penduduk Israel meningkat 1,8% dari jumlah penduduk tahun lalu. Dan mereka telah nyata melakukan perampokan terbesar dalam sejarah umat manusia atas sebuah negeri yang bernama Palestina. []