RAMALLAH –Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Selasa (19/12), mengecam keras penggunaan hak Veto Amerika Serikat atas resolusi yang ditawarkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Amerika Serikat memilih untuk tidak menjadi mediator jujur dalam proses perdamaian,” kata Abbas seperti dikutip dari Tasnim News Agency.
Resolusi itu berisi penolakan atas semua klaim yang bermaksud mengubah status quo Yerusalem, termasuk keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut kota suci tersebut sebagai ibu kota Israel.
Juru bicara Presiden Palestina Nabil Abu Rudeina, mengatakan kepada wartawan bahwa veto AS atas resolusi PBB tidak dapat diterima dan mengancam stabilitas masyarakat internasional. Rudeina berharap masyarakat Internasional tetap mendukung Palestina.
“Masyarakat internasional sekarang harus bekerja melindungi rakyat Palestina,” kata Abu Rudeina.
Empat belas dari 15 anggota dewan keamananan PBB pada hari Senin (18/12/2017) memilih resolusi rancangan Mesir tersebut. Namun, Amerika melakukan veto terhadap resolusi yang ditawarkan tersebut. []