KAIRO— Otoritas Mesir membuka kembali terminal penyeberangan Rafah-Jalur Gaza pada hari Sabtu untuk pertama kalinya sejak Otoritas Palestina Ramallah (PA) mengambil alih terminal dari kelompok Hamas awal bulan ini.
Terminal tersebut akan dibuka selama tiga hari di kedua arah, menurut informasi dari media di Palestina.
Hamas yang telah menguasai Jalur Gaza sejak 2007, menyerahkan persimpangan tersebut ke PA pada awal November, menandai perubahan konkrit pertama sejak proses rekonsiliasi yang disponsori Mesir dan mulai menyembuhkan perpecahan selama satu dekade antara Hamas dan kelompok saingannya Fatah.
Seorang karyawan yang berafiliasi dengan PA mengarahkan proses pergerakan kendaraan melalui terminal pada hari Sabtu, untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun sejak 2007.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas mengatakan pasukannya mengamankan kendaraan penumpang sebelum pindah ke persimpangan Rafah.
Menurut kementerian tersebut, sekitar 16.000 warga Palestina telah mendaftar untuk menyeberangi terminal tersebut.
Kedutaan Palestina di Kairo mengatakan bahwa Mesir akan membuka kembali penyeberangan Rafah untuk periode tiga hari pada Sabtu untuk mengizinkan orang-orang Palestina menyeberang ke dua arah.
Penyeberangan perbatasan Rafah ini menghubungkan Jalur Gaza dengan Semenanjung Sinai Mesir, yang ditutup hampir sejak pertengahan 2013 lalu, pungkasnya demikian seperti dikutip AnadoluAgency.[]