PALESTINA—Palestina menjadi salah satu Negara dengan tingkat melek huruf tertinggi di dunia. Menurut laporan, hanya 3,3 persen warga Gaza dan Tepi Barat di atas usia 15 tahun yang buta huruf.
Memperingati Hari Literasi Internasional, Biro Pusat Statistik Palestina (BCBS) telah merilis laporan resmi pada Kamis (6/9/2018) yang merinci tingkat buta huruf warga Palestina, berdasarkan usia, jenis kelamin dan lokasi geografis.
BACA JUGA:Â Asosiasi Pengusaha: 90% Kegiatan Ekonomi di Gaza akan Terhenti
Laporan itu menunjukkan ada lebih dari 10 persen penurunan tingkat buta huruf selama 20 tahun terakhir.
Hal ini terlepas dari fakta bahwa infrastruktur sipil Palestina, termasuk sekolah-sekolah telah dihancurkan Israel. Apalagi setelah Amerika Serikat (AS) resmi memotong dana ke badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) , yang sangat penting bagi sekolah Palestina untuk beroperasi.
Dengan sumbangan AS yang menyumbang 30 persen dari anggaran UNRWA, pemotongan dana berarti memotong masa depan pendidikan bagi 526 ribu anak Palestina di dalam wilayah Palestina yang diduduki dan kamp-kamp pengungsi di Negara tetangga.
Sebelumnya pada Juli 2017, kelompok hak anak-anak ‘Save the Children’ memperingatkan bahwa lebih dari 44 sekolah di seluruh Tepi Barat yang diduduki berisiko dibongkar Israel, sehingga menghalangi akses pendidikan untuk anak-anak Palestina.
Namun, dengan pendidikan menjadi prinsip pokok dalam budaya Palestina, para siswa dan mahasiswa Palestina telah menentang rintangan dan selalu unggul dalam studi mereka.
BACA JUGA:Â Anak-Anak Gaza Kembali ke Sekolah, Kesedihan bagi Orangtua Mereka
Secara keseluruhan, tingkat melek huruf di Palestina telah meningkat selama dua dekade terakhir. Tingkat buta huruf antara tahun 1997 hingga 2017 turun dari 13,9 persen menjadi hanya 3,3 persen. Bakan warga Palestina yang lebih muda lebih mungkin melek huruf, menurut laporan tersebut. Â []
SUMBER: ALARABY