USTAZ Abdul Somad (UAS) memberikan pandangannya mengenani hukum perayaan Tahun Baru Masehi bagi umat Islam melalui video yang diunggah di Channel YouTube Tafaqquh Video, Sabtu (29/12/2018).
UAS menjawab pertanyaan soal bagaimana hukum merayakan Tahun Baru Masehi menurut pandangan islam.
UAS pun menceritakan awal mula terbentuknya kalender Masehi yang kini dipakai di seluruh dunia.
BACA JUGA: Tampilkan UAS, Peringatan 14 Tahun Tsunami Aceh akan Dihadiri Tamu dari Mancanegara
“Ada seorang kaisar dari Negeri Romawi, namana Julian membuat kalender, Januari, Februari, Maret, maka setiap bulan ada maknanya, kaisar Agustinus nah Agustus, ada patung kepalanya dua dibuat pertama namanya Januari kenapa dibuat di awal karena kepalanya dua, menghadap ke sana 2018 menghadap ke sana 2019,” ujarnya.
“Lalu kemudian Kaisar Julian meninggal diambil oleh Paus di Vatikan, namanya Paus Gregorius diubah nama kalender ini Gregorian Calender.”
“Ketika Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) akhirnya mengambil kalender Vatikan.”
“Yang sebelumnya dipakai di Kerajaan Goa, kalender Islam di Jawa pakainya kalender Hijriah Nabi Muhammad, untuk diseragamkan di seluruh dunia, Indonesia masuklah ke PBB lalu dikirimi kalender itu,” katanya.
UAS mengatakan, kalender yang telah dipakai seluruh dunia pun tidak haram hukumnya, karena UAS juga menggunakan kalender tersebut.
“Abdul Somad pun memakai kalender itu, apakah boleh kita pakai alat non muslim? Boleh, termasuk memakai kalender,” tambahnya.
UAS menambahkan, yang tidak diperbolehkan itu adalah mengikuti ritual-ritual yang bertentangan dengan hukum Islam.
“Ketika masuk ritual tiup terompet itu sudah masuk ritual, kemudian menyala-nyalakan lilin sudah ritual, apalagi membuang waktu.”
BACA JUGA: UAS Jelaskan 3 Konsekuensi Seorang Muslim Ucapkan Selamat Natal
Untuk menghindari hal tersebut, UAS memberi pesan agar umat Islam ketika malam tahun baru mengikuti tabligh akbar.
“Oleh sebab itu tidak ada cara lain, kalau ada ustaz-ustaz membuat tabligh akbar pas malam tahun baru di masjid, datang ke masjid, iktikaf,” tambahnya.
Namun, jika tidak ada tabligh akbar, UAS menyarankan umat Islam untuk tidur lebih cepat.
“Tidak ada tabligh akbar pak ustaz? Habis Isya tidur cepat, katakan say no to bonceng, say no to drug,” ujar UAS. []