SHALAT jenazah adalah salah satu ibadah yang penting dalam Islam. Shalat ini dilakukan untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia agar mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Meskipun shalat jenazah tidak memerlukan rukun fisik seperti shalat fardhu (ruku’, sujud, dll.), namun tata caranya tetap harus dipahami dan dilakukan dengan benar. Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara shalat jenazah menurut Madzhab Imam Syafi’i.
1. Niat Shalat Jenazah
Seperti halnya shalat fardhu, shalat jenazah juga dimulai dengan niat. Niat dalam shalat jenazah harus dilakukan dalam hati, dan tidak perlu diucapkan dengan lisan. Misalnya, untuk shalat jenazah seseorang, niat yang dilakukan dalam hati adalah, “Sahaja aku niat shalat jenazah (untuk jenazah si Fulan) karena Allah Ta’ala.”
Niat ini harus dilaksanakan dengan ikhlas, mengingat tujuan shalat jenazah adalah untuk mendoakan kebaikan bagi jenazah dan memperoleh pahala dari Allah.
BACA JUGA: Shalat Jenazah di Kuburan, Apa Hukumnya?
2. Posisi dan Tertib Shalat Jenazah
Shalat jenazah dilakukan dalam keadaan berdiri, tanpa adanya ruku’ atau sujud. Posisi jenazah harus berada di hadapan kita, dengan kepala jenazah menghadap ke arah kiblat. Jika jenazah sudah diletakkan di atas pembaringan, sebaiknya kepala jenazah menghadap ke kanan dan badan jenazah menghadap ke kiblat.
3. Takbiratul Ihram
Setelah niat, shalat jenazah dimulai dengan takbiratul ihram, yaitu mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Allahu Akbar. Takbiratul Ihram dalam shalat jenazah ini hanya dilakukan sekali, dan setelah itu tidak ada takbir lain seperti dalam shalat fardhu.
Pada Madzhab Syafi’i, takbiratul ihram dilakukan sambil mengangkat tangan, dan setelah takbir, kedua tangan kembali diletakkan di sisi tubuh.
4. Membaca Doa Setelah Takbir
Setelah takbiratul ihram, kita membaca doa khusus untuk jenazah. Doa yang dibaca adalah:
Doa untuk orang yang telah meninggal:
“Allahumma aghfir lihayina wamayyitina wa shaahidina wa gha’ibina wa sagheerina wa kabeerina wa zhakaarina wa unsana.”
Artinya: Ya Allah, ampunilah orang yang hidup di antara kami dan yang telah meninggal, yang hadir dan yang tidak hadir, yang kecil dan yang besar, serta laki-laki dan perempuan.
Doa untuk seluruh umat Islam:
“Allahumma la tahrimna ajrahu wa la tudillana ba’dahu.”
Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau haramkan pahala kami setelahnya, dan janganlah Engkau sesatkan kami setelahnya.
Beberapa madzhab juga menambahkan doa lain, seperti mendoakan keselamatan dan ampunan bagi keluarga jenazah, serta memohon agar Allah SWT memberikan ketabahan bagi mereka yang ditinggalkan.
5. Takbir Kedua
Setelah doa pertama, shalat jenazah dilanjutkan dengan takbir kedua. Takbir ini dilakukan dengan mengangkat tangan dan mengucapkan Allahu Akbar. Setelah itu, kita melanjutkan dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW:
“Allahumma salli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad.”
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah salawat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad.
Shalawat ini adalah bentuk penghormatan dan doa untuk Nabi Muhammad SAW yang membawa kita pada petunjuk hidup yang benar.
6. Takbir Ketiga
Setelah membaca shalawat, kita melakukan takbir ketiga. Takbir ini diikuti dengan doa untuk orang yang meninggal, keluarga, dan seluruh umat Islam.
Doa setelah takbir ketiga:
“Allahumma la tahrimna ajrahu wa la tudillana ba’dahu.” Artinya: Ya Allah, janganlah Engkau haramkan pahala kami setelahnya, dan janganlah Engkau sesatkan kami setelahnya.
7. Takbir Keempat dan Salam
Setelah takbir ketiga, kita melanjutkan dengan takbir keempat. Pada takbir ini, tidak ada doa lagi yang dibaca selain ucapan salam:
Assalamu’alaikum warahmatullah (sambil menoleh ke kanan dan kiri).
Salam ini menandakan berakhirnya shalat jenazah.
BACA JUGA: Ini Ternyata 4 Sebab saat Shalat Jenazah Rasulullah ﷺ, Sahabat Melakukan Sendiri-sendiri
8. Hal-hal yang Membatalkan Shalat Jenazah
Secara umum, shalat jenazah tidak memiliki banyak hal yang membatalkan seperti shalat fardhu. Namun, hal-hal yang dapat membatalkan shalat jenazah antara lain:
Pembicaraan yang disengaja.
Melakukan gerakan yang tidak sesuai dengan tata cara shalat jenazah.
Shalat jenazah merupakan ibadah yang sangat penting untuk mendoakan orang yang telah meninggal. Tata cara shalat jenazah dalam Madzhab Imam Syafi’i cukup sederhana, namun memerlukan perhatian dan kekhusyukan. Dengan memahami tata cara ini, kita dapat melaksanakan shalat jenazah dengan benar dan memperoleh pahala yang besar dari Allah SWT. Sebagai umat Muslim, kita harus memastikan bahwa kita selalu mendoakan yang terbaik untuk orang yang telah meninggal, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. []