GAZA–Beberapa kebakaran melanda beberapa permukiman Israel di pinggiran Jalur Gaza pada Senin (10/8/2020). Menurut laporan, kebakaran ini disebabkan oleh balon-balon api yang diluncurkan oleh para pemuda dari Jalur Gaza.
Media-media Israel melaporkan bahwa puluhan kebakaran terjadi di beberapa kibbutz, yakni tempat-tempat pemukiman kolektif di Israel dengan sistem kepemilikan bersama dan dengan struktur-struktur dasar demokratis, satu kibbutz ada 1000 jiwa. Kebakaran juga melanda permukiman-permukiman Israel di dekat pagar pemisah dengan Jalur Gaza.
BACA JUGA:Â Media Israel: 16 Balon Api Diluncurkan dari Gaza ke Permukiman Yahudi
Para pemukim Israel mendengar suara-suara ledakan, yang menyebabkan mereka mengalami kepanikan dan beberapa dari mereka melarikan diri ke bunker tempat persembunyian dan kamar-kamar berbenteng. Mereka juga melihat balon-balon api datang ke arah mereka dari Jalur Gaza, yang menyebabkan terjadinya beberapa kebakaran.
Media-media Israel menyatakan bahwa kebakaran oleh balon api telah melahap lebih dari 400.000 m2 Kibbutz Be’eri dan area luas dari lahan pertanian yang ditanami tanaman gandum dan alpukat di permukiman-permukiman Israel di pinggiran Jalur Gaza.
Televisi Israel Channel 12 mengutip dari seorang pemukim Israel yang mengatakan, “Suara-suara ledakan itu menakutkan. Kami pikir itu disebabkan oleh roket-roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.”
Sementara itu, para kepala daerah di pinggiran Jalur Gaza meminta pemerintah penjajah Israel untuk meningkatkan tanggapannya terhadap peluncuran balon-balon api tersebut.
“Balon-balon ini harus ditangani sama seperti kita menangani roket dan menanggapinya dengan keras,” kata kepala daerah.
BACA JUGA:Â Respons Berlebihan Israel kala Hadapi Balon Api Gaza
Patut dicatat bahwa penjajah Israel mengalami kerugian besar saat para pemuda Palestina di Jalur Gaza meluncurkan layang-layang api dan balon api menuju permukiman-permukiman Israel di pinggiran Jalur Jalur, yang menyebabkan terjadinya kebakaran besar.
Layang-layang api dianggap sebagai salah satu cara dan sarana bagi para pemuda di Jalur Gaza untuk menimbulkan kerugian materi bagi entitas penjajah Israel sebagai tanggapan atas tindakan kekerasan yang dilakukan pasukan pendudukan penjajah Israel terhadap para peserta pawai kepulangan yang digelar secara damai di perbatasan timu Jalur Gaza, yang dimulai sejak 30 Maret 2018. []
SUMBER: PALINFO