SAAT berada di Madinah, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam mengirim Ubaidah bin Al-Harits bin Al-Muthalib bin Abdu Manaf bin Qushay untuk ekspedisi militer bersama enam puluh atau delapan puluh pasukan dari kaum Muhajirin, tanpa menyertakan seorangpun dari kaum Anshar. Ubaidah bin Al-Harits beserta pasukannya keluar dari Madinah hingga tiba di mata air di Hijaz di bawah Tsaniyyatul Murrah. Di sana, Ubaidah bin Al-Harits dan pasukannya berpapasan dengan sekian banyak orang Quraisy, namun perang belum meletus di antara mereka.
Namun demikian Sa’ad bin Abi Waqqash telah memanah dengan satu anak panahnya. Itulah anak panah pertama yang dipanahan dalam Islam. Kedua belah pihak saling melepaskan anak panahnya, namun tidak sampai terjadi peperangan.
BACA JUGA:Â 10 Tanaman Ini Bisa Bersihkan Udara
Saat itu kaum Muslimin telah memiliki keberanian yang hebat. Beberapa orang musyrik yang bergabung dengan barisan kaum muslimin saat itu adalah Al-Miqdad bin Amr Al-Bahrani sekutu Bani Zuhrah, dan Utbah bin Ghazwan bin Jabir Al-Mazini sekutu Bani Naufal bin Abdu Manaf. Keduanya telah masuk Islam, namun mereka berdua sengaja keluar bersama orang-orang kafir sebagai fasilitas untuk lebih mudah bergabung dengan kaum muslimin. Pimpinan kaum kafir saat itu adalah Ikrimah bin Abu Jahal.
Ibnu Ishaq menuturkan: Panji perang Ubaidah bin Al-Harits, sebagaimana yang dituturkan padaku, adalah panji pertama yang diberikan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam dalam Islam kepada salah seorang kaum Muslimin.
BACA JUGA:Â 10 Negara yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan
Ibnu Ishaq melanjutkan: Sebagian ulama berkata bahwa Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam mengirim Ubaidah bin Al-Harits dan pasukannya tatkala beliau pulang dari Perang Al-Abwa’, dan sebelum beliau tiba di kota Madinah. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media