Sakina Khatun, seorang wanita berusia 60 tahun adalah satu dari ratusan ribu Muslim Rohingya yang telah meninggalkan Myanmar. Sakina mengungsi bersama empat cucunya.
Saat ini, Sakina bersama pengungsi lainnya tinggal di tempat tak beratap. Meski tempat itu tak layak, setidaknya mereka merasa aman tinggal di tempat pengungsian itu.
Masalah utama yang dirasakan oleh pengungsi adalah soal kesehatan dan makanan. Karena tak bisa memenuhi rasa laparnya, tak jarang mereka mengemis untuk mencari makanan. Bahkan, beberapa telah meninggalkan kamp untuk memasuki daerah terdekat, kata Abu Taher seorang warga Bangladesh kepada Anadolu Agency.
Menurut UNICEF, lebih dari 400.000 Rohingya telah meninggalkan Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus. Sekitar 60 persen adalah anak-anak.
Sementara itu Edouard Beigbeder perwakilan UNICEF di Bangladesh, mengatakan kondisi di lapangan saat ini sangat buruk. Terutama anak-anak.
“Kondisi di lapangan sangat buruk dan anak-anak berisiko terkena penyakit bawaan air. Kami memiliki tugas berat di sini. Terlebih anak-anak, kondisinya sangat rentan,” ujar Edouard Beigbeder seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Saat ini UNICEF telah mengajukan banding sebesar $ 7,3 juta untuk memberikan dukungan darurat kepada anak-anak Rohingya selama empat bulan ke depan. []