Oleh: Ustaz Felix Y Siauw
DALAM dunia ini, Allah titipkan kita masing-masing amanah. Untuk apa amanah itu digunakan, itu semua kembali kepada kita. Lalu kesemuanya akan dipertanggungkan.
Harta itu amanah, begitu pula jabatan, sama dengan keluarga juga amanah, ilmu dan keahlian itu juga amanah, ketenaran juga amanah, yang akan Allah hisab satu saat nanti.
Allah berfirman, “Lalu kalian pasti akan ditanyai oleh Allah, pada hari itu, tentang kenikmatan yang Allah berikan pada kalian”. Ini yang berat dari amanah yang kita pikul.
Maka hal yang terbaik yang kita bisa lakukan adalah menjadikan apapun yang Allah titipkan ini sebagai cara untuk mengenalkan Allah pada manusia, bukan mengenalkan diri sendiri.
Indah sekali, bila harta, kuasa, ilmu, ketenaran, dan apapun yang kita miliki bisa jadi jalan hidayah bagi orang lain, kelak akan jadi yang memperingan hisab kita.
Bisa jadi hanya sesederhana like & share pada hal yang baik, atau tagging dalam urusan dakwah, atau hanya jadi jalan bagi yang lain untuk mengetahui adanya acara dakwah.
Karena itulah keberadaan teman-teman pekerja seni, mereka yang sering tampil di media, para public figure, mereka yang jadi role model ini, menjadi sangat penting.
Logika sederhana orang, “Itu orang terkenal, sering di TV, yang hidupnya sudah mapan saja, mau ikut kajian Islam, peduli sama Islam, masa sih kamu masih nggak mau?”, simple.
Tiap yang diberi amanah itu artinya dapat tambahan potensi masalah, tapi juga Allah berikan tambahan potensi pahala. Pilihan kita bagaimana memanfaatkannya. []