FILIPINA—Marawi, dikenal sebagai kota umat Muslim Filiina, kini hancur lebur pasca operasi militer yang dilakukan rezim Duterte.
Atas kehancuran kota Marawi tersebut, Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta maaf dan menyatakan penyesalannya.
“Saya sangat, sangat, sangat menyesal hal ini terjadi pada kita. Saya mengharapkan anda segera akan dapat memaafkan tentara saya dan pemerintah serta bahkan saya,” kata Presiden Duterte saat berpidato di pusat evakuasi di dekat Marawi, lansir Channel News Asia.
Selain memohon maaf, Duterte juga berjanji bahwa bantuan pasukan angkatan udara Amerika Serikat akan dilanjutkan.
Seperti diketahui, pertempuran di Marawi telah berlangsung selama 5 minggu, namun hingga kini belum terlihat tanda-tanda bahwa pemerintah akan mengakhirinya. Sebelumnya Pemerintah Filipina berencana akan menghentikan operasi militernya sebelum Idul Fitri.
Sejauh ini, konflik di Marawi telah memakan korban mencapai 370 jiwa. Menurut catatan pemerintah, sebanyak 258 milisi tewas dan mereka tidak hanya warga Filipina, tapi termasuk warga asing dari Chechen, Libya, Malaysia dan banyak lagi. Sedangkan dari pihak aparat Filipina ada 62 orang yang tewas, 26 warga sipil dan 3 polisi juga tewas.
Rodrigo Duterte memberlakukan status darurat militer di Marawi dan Mindanao setelah menuding ISIS berada di wilayah tersebut. []