BOYOLALI—Julius Kirana, seorang pengusaha kaos di Kabupaten Boyolali, Jawa tengah, mengaku kebanjiran pesanan pasca ucapan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyebut “Tampang Boyolali” yang kemudian viral di media sosial. Julius mengatakan dirinya kini banyak memproduksi kaos #TampangBoyolali.
Julius mengungkapkan ide desain kaos #TampangBoyolali muncul karena melihat banyaknya masyarakat Boyolali yang mencari gara-gara ucapan Prabowo beberapa waktu lalu. Bahkan, seperti diketahui ucapan ‘Tampang Boyolali’ itu juga sempat memicu unjuk rasa di kabupaten yang populer dengan sapi perahnya tersebut.
BACA JUGA: Prabowo Minta Maaf soal Pernyataan Tampang Boyolali di Pidatonya
“Banyaknya masyarakat Boyolali yang mencari kaos #tampangboyolali di group Facebook Boyolali. Kita langsung gerak cepat untuk membuatkan desain karena orang akan lebih tertarik jika ada desainnya,” kata Julius, Selasa, (6/11/2018).
Julius mengatakan ada tiga jenis desain kaos yang dibuatnya. Pertama adalah ikon Sapi Ndekem (sapi duduk), Gunung Merapi, dan pria klimis. Sapi Ndekem sendiri menjadi ikon bahwa Kabupaten Boyolali terkenal dengan penyuplai susu sapi nasional.
“Boyolali sebagai penyuplai susu sapi nasional. Warganya kebanyakan peternak sapi perah, ikon Sapi Ndekem juga dijadikan patung di tengah kota,” katanya.
Soal desain pria klimis, alumnus Desain Grafis Universitas Tarumanegara Jakarta itu mencoba menerjemahkan bahwa warga Boyolali justru banyak melahirkan tokoh besar dan kreatif. Ia juga menyertakan nama ‘Tampang Boyolali’ di tiap desain tersebut.
“Pria Boyolali itu tampangnya ganteng lho,” imbuh dia.
Ketika dirinya mengunggah desain kaos #tampangboyolali di akun Instagram dan Facebooknya, banyak orderan masuk dari masyarakat khususnya di kabupaten Boyolali. Bahkan saat ini dirinya tengah membuka preorder bagi masyarakat yang ingin membeli kaos tersebut.
“Yang tulisan Tampang Boyolali dengan desain harga Rp99 ribu, yang cuman hashtag Tampang Boyolali 65 ribu, Pria Klimis Rp94 ribu. Ini masih produksi karena pesanan banyak sekali,” ujarnya.
BACA JUGA: Pakar Komunikasi Sebut Tampang Boyolali Bukan Penghinaan
Namun demikian, Julius mengaku enggan dikaitkan dengan isu perpolitikan atau pun pro kontra yang terjadi terkait karyanya tersebut. Pihaknya sebagai pelaku bisnis hanya ingin menunjukan jika Tampang Boyolali yang dimaksud adalah kearifan lokal Boyolali itu sendiri.
“Tujuan kami adalah untuk menumbuhkan rasa cinta sebagai orang Boyolali dengan kaos Tampang Boyolali,” tutur pengusaha yang saban harinya banyak menerima order dari luar Boyolali seperti Jakarta, Surabaya, Bogor, Purwakarta, Semarang dan kota-kota besar lain itu. []
SUMBER: VIVA