TUJUH orang tersangka ditangkap sehubungan dengan serangan bom hari Minggu Paskah di delapan gereja dan hotel di Sri Lanka yang menewaskan lebih dari 200 orang dan ratusan lainnya terluka, demikian dinyatakan oleh Menteri Pertahanan negara itu.
Ahad (21/04/2019) kemarin, sejumlah serangan mengguncang ibu kota Kolombo dan Batticaloa di Provinsi Timur Sri Lanka.
BACA JUGA: Terbaru: Korban Serangan Bom di Sri Lanka, 207 Tewas 450 Luka-luka
Anil Jayasinghe, direktur jenderal rumah sakit di Kementerian Kesehatan, mengatakan kepada Arab News ada orang asing di antara yang tewas, sementara hampir 500 orang yang terluka telah dibawa ke berbagai rumah sakit untuk dirawat.
Seorang pejabat kepolisian mengatakan bahwa 35 orang asing yang tewas tersebut di antaranya warga negara Inggris, Belanda dan Amerika, dengan warga Inggris dan Jepang juga terluka. Seorang lelaki Portugis dan dua warga negara China termasuk di antara yang tewas, lapor kantor berita Sri Lanka.
Sri Lanka juga langsung menutup semua media sosial dan melakukan razia hingga tengah malam tadi. Menjelang sore, jumlah korban tewas mencapai 207, dengan 450 orang terluka.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe langsung menggelar pertemuan Dewan Keamanan Nasional di rumahnya. Jam malam di seluruh negeri diumumkan.
BACA JUGA: Ledakan Bom Guncang Gereja dan Hotel di Sri Lanka, 137 Orang Tewas
“Saya sangat mengutuk serangan pengecut terhadap rakyat kami hari ini. Saya menyerukan kepada semua warga Sri Lanka selama masa tragis ini untuk tetap bersatu dan kuat,” kata perdana menteri di Twitter.
“Harap hindari menyebarkan laporan dan spekulasi yang tidak diverifikasi. Pemerintah mengambil langkah segera untuk mengatasi situasi ini.”
Hingga Minggu malam waktu setempat, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam sepuluh tahun terakhir, Sri Lanka bisa dikatakan memasuki periode damai. []