BOGOR–Tujuh bocah diketahui berhasil membeli sapi kurban dari hasil tabungan yang telah mereka kumpulkan. Ketujuhnya tinggal di Kampung Ardio, RT 01 RW 05, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Mereka rela menyisihkan uang jajan selama 10 bulan untuk membeli hewan kurban.
Ketujuh bocah tersebut yakni, Abu Bakar (13), Zhilal (11), Sauqi (11), Fauzan (11), Sukatma (12), Zalfa (12) dan Yudi (18). Niat mereka untuk membeli hewan kurban tidak terlepas dari dukungan orangtua mereka.
BACA JUGA:Â Unik, Ingatkan Warga untuk Kurban, Mujani Bawa ‘Sapi Raksasa’ ke Area CFD
Rasa bangga bercampur haru pun dirasakan para orangtua yang tidak menyangka bahwa anak-anak mereka mampu mewujudkan niat mulianya itu.
Seperti yang dirasakan orangtua Iki sapaan akrab Abu Bakar, Sati (54) yang mengaku bahagia dan bangga mengetahui anaknya bisa menabung untuk membeli hewan kurban meski hidup dalam kesederhanaan.
“Dia bilang, bu Iki mau nabung buat beli kurban. Kata saya sanggup gak? Insya Allah sanggup kata dia gitu nanti mau ngisihin dari uang jajan setiap hari. Kalau saya jarang kasih uang jajan, paling ada yang ngasih ke dia, tapi dia jujur kalau dapet uang,” ujar Sati, Ahad (21/7/2019).
Anak bungsunya itu memang dikenal rajin dan mandiri. Kini, Sati hanya berharap biat tulus dari Iki dan teman-temannya menabung untuk hewan kurban dapat menjadi contoh bagi anak-anak yang lain.
“Yang jelas seneng, saya ga bisa ituin (kurbanin), tapi dia bisa sendiri alhamdulillah,” ungkap Sati.
Hal senada juga dikatakan Yani Haryani (45), ibu dari Fauzan. Ia tidak menyangka bahwa niatan mereka dapat terwujud dari hasil menysihkan uang jajan.
BACA JUGA:Â Dirjen Bimas Kemenag: Kurban Kikis Sifat Rakus
“Ya awalnya cuma nabung anak-anak biasa kan, terus si Iki itu punya niatan gimana kalau uangnya buat beli kurban. Sempat ragu juga bisa ga ya mereka, saya juga tanyain dulu ke orangtua mereka akhirnya setuju uangnya setiap hari dikumpulin ke saya,” kata Yani.
Yani menambahkan, pada awalnya anak-anak di kampung tersebut yang ikut menabung sekitar 15 orang. Tetapi seiring berjalannya waktu, beberapa dari mereka mundur hingga tersisa 7 anak tersebut. []
SUMBER: SUARA