PANAMA–Paus Fransiskus telah mengungkapkan dampak negatif media sosial yang mengubah generasi muda menjadi Anti-sosial. Paus mengatakan bahwa narsisme dan perpecahan masyarakat diperbesar secara online yang menyebabkan ‘berkembangnya ujaran kebencian.’
Paus memberikan pesan dalam Hari Komunikasi Sosial Sedunia 2019 di Panam, Kamis (24/1/2019). Ia memperingatkan kaum muda tentang bahaya menjalani kehidupan mereka secara daring.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Serukan Perdamaian di Yaman, Suriah, dan Palestina
“Kita perlu mengenali bagaimana jejaring sosial. Di satu sisi, membantu kita untuk terhubung, menemukan kembali, dan membantu satu sama lain. Tetapi di sisi lain, memberikan kesempatan manipulasi data pribadi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan politik atau ekonomi, tanpa karena menghormati orang dan hak-haknya,” kata Paus.
Paus Fransiskus melihat generasi muda sebagai orang-orang yang paling terpapar pada ilusi bahwa jejaring sosial dapat sepenuhnya memuaskan mereka pada tingkat relasional. Ada fenomena berbahaya ketika kaum muda menjadi “Anti-sosial” yang berisiko mengasingkan diri sepenuhnya dari masyarakat.
Paus Fransiskus menyarankan bahwa internet bisa menjadi hal yang baik, jika digunakan dengan cara yang benar. Cara yang benar termasuk untuk dialog, untuk pertemuan, untuk membuat tersenyum dan menyampaikan ekspresi kelembutan.
BACA JUGA: Paus Fransiskus: Hoaks adalah Bentuk Lain dari Terorisme
“Ini adalah jaringan yang kita inginkan, jaringan yang diciptakan bukan untuk menjebak, tetapi untuk membebaskan, untuk melindungi orang-orang yang bebas,” ujarnya.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus memiliki akun resmi di media sosial seperti Instagram yang berisi seputar perjalanan sucinya.Langkah ini diambil pemimpin Gereja Katolik itu untuk lebih merangkul para generasi muda. Hingga berita diturunkan, Paus sudah diikuti oleh lebih dari 5 juta akun dengan lebih dari 600 postingan. []
SUMBER: SUARA | DAILY MAIL