COX’S BAZAR— Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar vaksinasi massal di kamp pengungsian Rohingya demi menangkal terjadinya wabah kolera.
Lebih dari setengah juta pengungsi hidup di barak dengan kondisi seadanya yang memunculkan potensi terjangkitnya kolera.
Juru bicara UNHCR Yante Ismail mengatakan PBB mengkoordinir vaksinasi yang disebut sebagai salah satu vaksinasi kolera massal terbesar di dunia. Ribuan warga Rohingya berdiri di bawah terik matahari demi mengantre memperoleh vaksin oral.
“Penyakit diare bisa dengan mudah menyebar sewaktu-waktu karena ribuan orang tinggal berdesakan tanpa sanitasi yang layak,” ungkap Yante Ismail kepada Deutsche Welle, Selasa (10/10/2017) kemarin.
Menurutnya, sistem imun tubuh para pengungsi kemungkinan besar menurun di barak pengungsian. Sehingga, perlu divaksinasi agar lebih kebal penyakit. PBB dan pemerintah Bangladesh menargetkan sedikitnya 650 ribu pengungsi memperoleh vaksinasi gelombang pertama.
Gelombang kedua vaksinasi dijadwalkan digelar pada 31 Oktober mendatang.Pada vaksinasi gelombang kedua, sebanyak 250 anak-anak usia satu hingga lima tahun akan memperoleh vaksinasi tambahan.
World Health Organization (WHO) telah menyiapkan 900 ribu dosis vaksin. Vaksin-vaksin tersebut diberikan dengan sistem jemput bola yang melibatkan 200 tim medis.[]