NEW YORK—PBB mengatakan kehabisan dana untuk membeli bahan bakar bagi rumah sakit, penyulingan air dan fasilitas-fasilitas penting lain di Jalur Gaza. Hal itu terungkap melalui pernyataan Wakil sekjen PBB bidang politik Rosemary dalam pertemuan bulanan Dewan Keamanan PBB terkait konflik Israel Palestina.
Di Carlo mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa peningkatan kekerasan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina baru-baru ini “berpotensi memicu perang di Gaza.”
BACA JUGA: PBB Ajukan 4 Opsi bagi Perlindungan Palestina
Di Carlo mengatakan “sangat prihatin karena dana untuk bahan bakar darurat yang menjamin operasi sekitar 250 fasilitas penting di Gaza sudah habis” dan meminta dana sebesar US$4,5 juta untuk memastikan layanan penting bagi masyarakat bisa berjalan hingga akhir tahun ini.
Dia juga mengemukakan keprihatinan soal “pasok obat-obatan penting yang semakin menipis” karena 40 persen cadangan obat telah digunakan.
Sejauh ini PBB bekerja sama dengan Mesir untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza dan menghentikan kekerasan di wilayah itu.
Utusan PBB Nickolay Mladenov dan para pejabat Mesir terus berupaya mendorong gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang berkuasa di Gaza. Kedua kubu ini telah terlibat tiga perang sejak 2008.
Media Israel berspekulasi bahwa kesepakatan yang akan dicapai untuk gencatan senjata meliputi pelonggaran blokade Israel ke Gaza dengan imbalan masa tenang di perbatasan dan pengembalian dua jenazah tentara Israel yang tewas pada 2014.
BACA JUGA: 137 Negara Anggota PBB Akui Palestina sebagai Negara Berdaulat
PBB mengatakan sementara perundingan gencatan senjata ini berlangsung, dana untuk membiayai fasilitas penting seperti rumah sakit dan penyulingan air di Gaza yang kini sudah habis harus ditambah.
Di Carlo pun meminta “seluruh pihak” bekerja keras agar bantuan kemanusiaan bisa mencapai Gaza dan mendesak Hamas memberi informasi terkait warga Israel yang ditahan di Jalur Gaza. []
SUMBER: CNN