HARI Rabu kemarin, memperingatkan Israel akan dampak dari penggusuran pemukiman masyarakat Badui Palestina di timur Yerusalem. Demikian dilaporkan oleh Palestine Information Center, Kamis (19/04/2018).
Hal ini dinyatakan oleh koordinator urusan kemanusiaan PBB Jimmy McGoldrick dan direktur operasi UNRWA di Tepi Barat Scott Anderson kepada masyarakat al-Khan al-Ahmar Badui di timur Yerusalem.
“Kami sangat prihatin dengan apa yang kami lihat pada masyarakat komunitas Badui,” ujar Goldrick. Ia pun menyerukan Israel untuk mematuhi kewajiban hukum sebagai kekuatan pendudukan dan menghentikan pembongkaran bangunan milik rakyat Palestina.
Sementara itu, Anderson mengatakan bahwa dampak kemanusiaan dari pembongkaran tempat tinggal milik rakyat Palestina adalah berat dan dan akan berlaku dalam jangka waktu yang sangat lama. Ia juga menegaskan bahwa deportasi masyarakat Badui ke lingkungan perkotaan tidak layak secara sosial dan ekonomi.
Al-Khan al-Ahmar saat ini dihuni oleh 181 orang Palestina, 53% di antaranya adalah anak-anak dan 95% adalah pengungsi yang terdaftar di UNRWA.
Al-Khan al-Ahmar adalah salah satu dari 46 komunitas Badui di Tepi Barat yang terancam akan pemindahan paksa oleh Israel. []