MYANMAR—PBB telah menyuarakan keraguannya tentang kembalinya pengungsi Muslim Rohingya dari Bangladesh ke Myanmar.
Pemerintah Myanmar belum membuat kemajuan dalam membongkar sistem diskriminasi dalam undang-undang, kebijakan, dan praktik negara itu untuk membuat Muslim Rohinya merasa aman. Temuan ini disampaikan pelapor khusus PBB mengenai situasi HAM di Myanmar, Yanghee Lee pada Ahad (8/7/2018).
BACA JUGA: Pertama Kalinya, Muslim Rohingya Rayakan Idul Fitri dengan Damai Tahun Ini
“Datanglah bersama dan buat mekanisme pertanggungjawaban. Sekarang saatnya untuk bekerja daripada hanya berbicara,” kata Lee dalam konferensi pers di Dhaka setelah kunjungan 10 hari ke kota pelabuhan Bangladesh selatan, Cox’s Bazar.
Lee menambahkan bahwa Rohingya saat ini membutuhkan kesempatan untuk pendidikan, mata pencaharian dan kebebasan bergerak untuk memperoleh kebutuhan dasar mereka, termasuk perawatan medis.
BACA JUGA: Jelang Musim Hujan, Bangladesh Tempatkan 100 Ribu Pengungi Rohingya di Pulau Baru
Pada Jumat (6/7/2018), Dokter untuk Hak Asasi Manusia (PHR) telah mengonfirmasi laporan kekejaman mengerikan yang dilakukan terhadap pengungsi Muslim Rohingya, yang melarikan diri dari kampanye pembersihan etnis yang disponsori rezim di Myanmar. []
SUMBER: PRESSTV