JAKARTA—Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) membantah adanya kerjasama terkait undangan Israel kepada Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf untuk memberi kuliah umum tentang geopolitik.
“Tidak ada kerja sama NU dengan Israel. Sekali lagi ditegaskan, tidak ada jalinan kerja sama program maupun kelembagaan antara NU dengan Israel,” ujar Ketua PBNU Robikin Emhas melalui keterangan persnya, Senin (11/6).
Menurutnya, kehadiran Gus Yahya Staquf adalah selaku pribadi, bukan dalam kapasitas sebagai Katib Aam PBNU, apalagi mewakili PBNU.
“Saya yakin kehadiran Gus Yahya tersebut untuk memberi dukungan dan menegaskan kepada dunia, khususnya Israel bahwa Palestina adalah negara merdeka. Bukan sebaliknya,” tegasnya.
Ia menambahkan, setiap insan yang mencintai perdamaian mendambakan penyesesaian menyeluruh dan tuntas atas konflik Israel-Palestina.
“Konflik Israel-Palestina tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Diperlukan semacam gagasan out of the book yang memberi harapan perdamaian bagi seluruh pihak secara adil,” pungkasnya.
Dirinya menjelaskan, boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudkan perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya. []
Reporter: Rhio