PALESTINA—Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) melaporkan pada Ahad (15/4/2018) bahwa lebih dari separuh penduduk Gaza menderita kemiskinan selama 2017.
Sebuah laporan menunjukkan bahwa 53% warga Palestina di Gaza lebih miskin dibandingkan dengan di Tepi Barat, dengan rata-rata 29,2% di kedua wilayah.
Tingkat kemiskinan yang tinggi ini sebagian besar dihasilkan dari blokade Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza sejak 2007.
Menurut laporan PCBS, 29,2% warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza hidup dengan rata-rata penghasilan bulanan 685 dolar untuk sebuah keluarga yang memiliki lima anggota.
Tingkat kemiskinan ekstrem di Palestina pada tahun 2017 adalah 16,8% dengan pengeluaran bulanan rata-rata 547 dolar untuk sebuah keluarga yang terdiri dari lima orang.
Tingkat kemiskinan di Gaza, yang dihuni oleh 2 juta orang Palestina, empat kali lebih tinggi daripada Tepi Barat dengan 2,8 juta penduduk Palestina, sementara kemiskinan ekstrem enam kali lebih tinggi.
PCBS membandingkan tingkat kemiskinan pada tahun 2011 dan 2017. Hasilnya menunjukkan bahwa kemiskinan dan tingkat kemiskinan ekstrem meningkat pada tahun 2017 masing-masing sebesar 13,2% dan 30,2%.
Organisasi-organisasi PBB mengatakan bahwa Jalur Gaza akan tidak dapat didiami pada 2020 karena kurangnya air minum bersih, sementara PBB pada 2017 mengatakan bahwa 80% penduduk Gaza hidup dengan bantuan kemanusiaan.
Bahkan hingga 15 April, 58 ribu karyawan Otorita Palestina di Gaza belum menerima gaji bulanan mereka untuk bulan Maret meskipun rekan-rekan mereka di Tepi Barat telah menerima gaji minggu lalu. []
SUMBER: PIC