PEGUNUNGAN Salfit di tengah Tepi Barat merupakan salah satu ‘surga’ alam di Palestina. Terdapat banyak jenis bunga berwarna putih, kuning, merah dan jenis bunga lainnya yang menyejukkan mata.
Musim semi adalah saat banyak wisatawan mengunjungi pegunungan Salfit. Mereka berasal dari warga Palestina dan kadang-kadang Yahudi yang datang ke Lembah Qana barat Salfit.
Gadis Palestina Rana Mahmoud mengumpulkan aneka bunga dari lembah Qana dan menyebar ke daerah-daerah seperti Ain Marfaifah di selatan Salfit. Dia mengatakan bahwa dia mengumpulkan bunga-bunga ini karena keindahan rupa dan aromanya yang wangi.
Rana bersikeras mengumpulkan bunga kuning karena warnanya yang menarik. Ia meletakkannya di vas di rumahnya, sehingga membuat tampilan di ruang tamu terlihat lebih bagus. Dia mengatakan bahwa musim semi adalah kesempatan untuk rekreasi diri dan mengurangi stres.
Seorag Ibu Rumah Tangga Suhad Abdullah juga kerap memetik bunga yang indah dan wangi. Dia menegaskan wangi semua bunga menyegarkan jiwa. Namun, beberapa bunga dan daun yang ia ambil terkenal karena memiliki khasiat medis.
Tepi Barat, termasuk Salfit dan desa-desanya, dicirikan oleh banyaknya variasi tanaman dan bunga karena iklimnya yang hangat. Salfit memiliki keanekaragaman hayati yang beragam, namun permukiman Yahudi terus menerus meratakan tanah Palestina sehingga mengurangi keindahan alam, menurut peneliti permukiman Khaled Maali dari Salfit.
Adapun dampak permukiman pada keindahan alam di Salfit dan daerah tengah Tepi Barat, Maali menambahkan: “Pemukiman telah memiliki dampak besar pada keragaman vegetasi dan keanekaragaman hayati di Tepi Barat. Kawasan industri Israel telah menghabiskan ribuan dunum, di samping pembangunan ribuan unit pemukiman, yang diperluas dengan mengorbankan alam Palestina. Selain itu, ini menyebabkan pencemaran lingkungan, dan penghancuran kawasan wisata alam seperti area Al-Mutawi di barat Salfit, yang dulunya adalah taman alam dan diubah menjadi tempat pembuangan limbah bagi pemukiman Yahudi di Ariel.” []
SUMBER: PIC