DHAKA— Myanmar harus memulangkan ratusan ribu orang Rohingya di desa mereka sendiri setelah eksodus dari negara Rakhine yang dilecehkan di negara tersebut untuk Bangladesh.
Hal itu ditegaskan pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) di Ibu Kota Bangladesh, Dhaka.
Simon Henshaw mengatakan bahwa Myanmar juga harus menghukum mereka yang melakukan kekejaman di Rakhine.
“Pertama-tama, adalah tanggung jawab Myanmar untuk mengembalikan keamanan dan stabilitas ke negara Rakhine. Kedua, adalah tanggung jawab mereka untuk menyelidiki laporan tentang kekejaman dan membawa mereka yang berkomitmen terhadap pertanggungjawaban,” kata asisten menteri luar negeri AS.
“Bagian dari membawa orang kembali ke negara bagian Rakhine mengharuskan orang-orang ini diizinkan untuk kembali ke tanah mereka. Dan bagi mereka yang desa-desanya dibakar, usaha cepat perlu dilakukan untuk memulihkan rumah dan desa mereka,” imbuhnya seperti disitat dari Al Araby, Minggu (5/11/2017).
Menurut pekerja bantuan, beberapa pengungsi telah menyatakan keengganan untuk kembali jika itu berarti tinggal di permukiman seperti kamp atau dilarang menduduki tanah yang mereka miliki sebelumnya.
Selama beberapa dekade, Rohingya menghadapi diskriminasi di Myanmar yang beragama Buddha, Kewarganegaraan mereka ditolak dan direndahkan sebagai imigran ilegal.[]