PALESTINA—Khalil Al-Hayya, pejabat Biro Politik Hamas mengatakan bahwa cara utama untuk menyelesaikan masalah Palestina dan menjamin kembalinya para pengungsi adalah mencapai persatuan nasional.
Hayya menekankan bahwa Hamas sangat menginginkan persatuan nasional berdasarkan apa yang disepakati dalam perjanjian 2011.
BACA JUGA:Â Hamas Desak Mesir Bantu para Musafir Gaza
Berbicara pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh Forum Media Palestina di Gaza pada Kamis (30/8/2018), Al-Hayya mengatakan bahwa Hamas ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang mampu menghadapi tantangan dan mengatasi perpecahan.
“Kami ingin menggelar pemilihan umum secara independen dan membiarkan PBB memantau jalannya pemilu,” kata Al-Hayya.
Hayya mengatakan bahwa sikap keras kepala Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan penolakannya untuk mengangkat pengepungan Gaza adalah alasan mengapa persatuan nasional tidak bisa terjadi.
Hayya mencatat bahwa gerakan PA dan Fatah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas adalah orang-orangnya telah yang menunda persatuan nasional. Dia menekankan bahwa rekonsiliasi adalah satu-satunya pilihan untuk Gerakannya, yang akan membuat konsesi meskipun ‘menusuk dari belakang dan sanksi.’
BACA JUGA:Â Komentari Messi, Presiden Asosiasi Sepakbola Palestina Diskorsing FIFA
Al-Hayya menekankan bahwa langkah-langkah hukuman yang dikenakan oleh PA di Jalur Gaza ‘merupakan sebuah tikaman di belakang rakyat Palestina.’ Ia menekankan bahwa respon Fatah baru-baru ini terhadap usulan Hamas baru-baru ini yang disajikan di pertemuan Kairo lebih buruk daripada yang sebelumnya. . []
SUMBER: PIC