SUDAN—Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Sudan dilaporkan telah membantah pemberitaan bohong yang dirilis salah satu media Rusia. Berita tersebut menyebarkan pernyataan duta besar Sudan untuk Mesir, Abdel-Mahmoud Abdel-Halim, yang mengatakan Sudan bermaksud mengumumkan perang kepada Mesir.
Melansir Alarabiya, Ahad (14/1/2018), kemenlu Sudan mendesak Rusia Today untuk segera mengubah pernyataan Abdel Halim dan menetapkan berita tersebut ‘di luar konteks.’
“Kemenlu Sudan benar-benar membantah pemberitaan tentang pernyataan Duta Besar Sudan untuk Mesir. Kami menegaskan bahwa dia tidak pernah membuat pernyataan semacam itu ke institusi media manapun,” kata juru bicara kemenlu Sudan.
“Kementerian ingin menunjukkan bahwa Abdel Halim berada dalam acara sosial dan hanya menjelaskan mengapa dia dipanggil kembali ke Sudan untuk berdiskusi,” tambahnya.
Pernyataan tersebut juga menegaskan bahwa Sudan sangat menginginkan hubungan yang stabil dan damai dengan Mesir.
Sebelumnya, Rusia Today telah melaporkan bahwa Abdel-Halim membuat pernyataan kepada wartawan pada Jumat (12/1/2018) yang mengatakan “Kita berada di awal jalan menuju demokrasi yang dimulai dengan memanggil duta besar untuk berdiskusi…namun Anda juga dapat menarik kembali duta besar tersebut tanpa mengembalikannya. Ketiga, Anda bisa mengusir duta besar dari negara tersebut. Keempat memutuskan hubungan diplomatik dan yang kelima adalah mengumumkan perang.”
Sudan telah menarik kembali duta besarnya Abdel-Halim ke Khartoum pada awal Januari 2018 untuk ‘berkonsultasi.’ Menurut laporan, hal ini dilakukan karena terjadi perselisihan mengenai kepemilikan wilayah perbatasan Halayeb Triangle dan penggunaan air dari Sungai Nil yang melewati wilayah Sudan-Mesir.
“Menanggapi pernyataan kemenlu Sudan, Mesir telah menilai situasi untuk mengambil tindakan yang tepat,” kata Kementerian Luar Negeri Mesir. []
SUMBER: ALARABIYA