PANGALENGAN. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Pangalengan, Kabupaten Bandung Jawa Barat, Sabtu Siang, (28/8/2021).
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyampaikan berbagai persoalan yang terjadi kepada pekerja migran Indonesia terutama mereka yang menggunakan jalur ilegal. Diantara bahaya penempatan ilegal ini adalah sering terjadi kekerasan pada pekerja migran Indonesia.
Saat ini BP2MI terus melakukan sosialisasi dan memberantas sindikat penempatan pekerja migran Indonesia ilegal.
“Ini adalah bagian dari sosialisasi kami agar masyarakat paham bahwa bekerja ke luar negeri itu adalah hak, negara akan memberikan fasilitas kemudahan bahkan kemurahan, ini juga bagian dari upaya kita memerangi sindikat penempatan ilegal,” kata Benny Rhamdani dilokasi kegiatan.
Warga masyarakat diharapkan gunakan jalur-jalur yang telah disediakan oleh pemerintah agar tidak bermasalah di kemudian hari, sebab hingga hari ini para sindikat ilegal ini masih terus berkeliaran, sehingga menyebabkan berbagai persoalan terjadi pada pekerja migran di berbagai negara.
Agar harapan tersebut bisa tercapai BP2MI terus melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat. “Ini memerlukan energi, BP2MI tidak mungkin bisa kerja sendiri butuh kehadiran pemerintah daerah,” ujarnya.
Saat ini pekerjaan migran Indonesia yang tercatat pada BP2MI ada 4 juta, namun data yang tidak tercatat juga tidak sedikit, diketahui setelah mendapat persoalan di tempat kerja mereka dan mendatangi KBRI di berbagai negara tempat mereka bekerja.
BACA JUGA:Â Tahu Lapis Lembang, Oleh-oleh yang Kini Banyak Digemari
“Tadi sebutkan yang tercatat resmi 4 juta 2 ratus by name by address semua kita tahu persis, siapa mereka bekerja di mana sektor pekerjaannya apa majikan siapa tinggal di mana titik koordinat nya, jika jika tidak resmi maka kita tidak tahu siapa mereka kecuali jika mereka ada masalah mereka lari ke KBRI kita baru tahu oh ada si A,” pungkasnya.
Dalam kegiatan sosialisasi ini BP2MI juga membagikan bantuan sosial pada warga yabg terdampak pandemi. []
SAIFAL | ISLAMPOS