Ditulis oleh: Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
UCAPAN InsyaAllah arti secara bahasa adalah:
“Jika Allah menghendaki”.
▫️Seorang muslim mengucapkan ucapan ini ketika berjanji atau berencana mengerjakan suatu hal di waktu yang akan datang.
▫️Ia mengucapkan InsyaAllah karena ia tidak tahu apakah hal yang akan dikerjakannya itu akan benar-benar terjadi atau tidak.
▫️Karena semua hal terjadi atau tidak terjadi adalah atas kehendak Allah, berdasarkan taqdir Allah.
▫️Ucapan InsyaAllah juga mengandung doa isti’anah (minta pertolongan) kepada Allah agar dimudahkan mengerjakan suatu hal itu.
BACA JUGA: Lakukan 6 Kebaikan Ini, InsyaAllah Akan Menemui Kita setelah Kita Meninggal
Ada beberapa contoh kejadian yang pernah dialami oleh para Nabi,
1️⃣Contoh pertama:
⭐️kejadian yang dialami Nabi Sulaiman alaihissalaam.
Nabi Sulaiman pernah bersumpah, bahwa dalam satu malam beliau akan menggilir (untuk berhubungan badan) dengan sekian puluh istrinya (sebagian riwayat menyatakan 100 atau 99, sebagian lagi 90, sebagian lagi menyatakan 70, sebagian lagi menyatakan 60), dan hasilnya semua istri itu akan melahirkan anak-anak tangguh menjadi pasukan yang akan berjihad di jalan Allah.
Satu Malaikat mengingatkan agar beliau mengucapkan InsyaAllah. Namun, qoddarallah Nabi Sulaiman tidak mengucapkannya. Hingga akhirnya ketika Nabi Sulaiman melakukan hal itu ternyata yang hamil hanya satu istri dan itupun melahirkan setengah manusia.
📚( Hal ini disebutkan dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim. )
قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَام لَأَطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ بِمِائَةِ امْرَأَةٍ تَلِدُ كُلُّ امْرَأَةٍ غُلَامًا يُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ لَهُ الْمَلَكُ قُلْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَلَمْ يَقُلْ وَنَسِيَ فَأَطَافَ بِهِنَّ وَلَمْ تَلِدْ مِنْهُنَّ إِلَّا امْرَأَةٌ نِصْفَ إِنْسَانٍ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَمْ يَحْنَثْ وَكَانَ أَرْجَى لِحَاجَتِهِ
⭐️Sulaiman bin Dawud alaihimassalaam berkata:
Sungguh aku akan berkeliling (menggilir) 100 istriku malam ini, sehingga tiap wanita akan melahirkan anak yang akan berjihad di jalan Allah. Kemudian satu Malaikat mengucapkan kepada beliau: Ucapkan Insya Allah.
Tapi Nabi Sulaiman tidak mengucapkan dan lupa. Kemudian beliau berkeliling pada istri-istrinya, hasil selanjutnya tidak ada yang melahirkan anak kecuali satu orang wanita yang melahirkan setengah manusia.
💫Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam bersabda:
Kalau Nabi Sulaiman mengucapkan Insya Allah, niscaya beliau tidak melanggar sumpahnya, dan lebih diharapkan hajatnya terpenuhi
📚(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, lafadz hadits sesuai iwayat al-Bukhari).
Dalam hadits ini terkandung beberapa faidah penting bahwa ucapan InsyaAllah jika disebutkan dalam sumpah, kemudian ternyata tidak tercapai, maka orang itu tidak dianggap melanggar sumpah. Faidah berikutnya, ucapan InsyaAllah adalah memudahkan agar hajat terpenuhi.
Karena itu Allah berikan bimbingan adab kepada Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam agar janganlah beliau mengucapkan:
Aku akan melakukan ini besok. Dengan memastikan. Kecuali jika beliau mengucapkan InsyaAllah.
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَيْءٍ إِنِّي فَاعِلٌ ذَلِكَ غَدًا (23) إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَاذْكُرْ رَبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَى أَنْ يَهْدِيَنِ رَبِّي لِأَقْرَبَ مِنْ هَذَا رَشَدًا (24)
|Dan janganlah sekali-kali engkau mengucapkan : Sesungguhnya aku akan melakukan hal itu besok. Kecuali (dengan mengucapkan) InsyaAllah. Dan ingatlah Tuhanmu ketika engkau lupa. Dan Ucapkanlah: Semoga Tuhanku memberikan petunjuk pada jalan terdekat menuju hidayah.” 📖(Q.S al-Kahfi ayat 23-24).
2️⃣Contoh Kedua:
⭐️kejadian yang terjadi pada Nabi Ismail.
Saat beliau diberitahukan oleh ayahnya bahwa ayahnya mendapat wahyu melalui mimpi untuk menyembelih beliau,
⭐️Nabi Ismail menyatakan:
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu, niscaya engkau akan dapati aku InsyaAllah termasuk orang-orang yang sabar.” (Q.S as-Shooffaat 102)
BACA JUGA: Sudah 99% kah InsyaAllah KIta?
3️⃣Contoh Ketiga:
⭐️kejadian yang terjadi pada Nabi Musa.
Saat bertemu Khidhr, Nabi Musa ingin mengambil ilmu darinya. Nabi Musa juga berjanji dengan mengucapkan InsyaAllah bahwa beliau akan berusaha sabar tidak akan bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan Khidhr, namun qoddarollah hal itu tidak tercapai.
قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا
⭐️Nabi Musa berkata :
“Engkau akan mendapati aku insyaAllah sebagai orang yang sabar dan tidak akan bermaksiat terhadap perintahmu.” (Q.S al-Kahfi ayat 69)
Namun di akhir kisah, ternyata Nabi Musa tidak bisa bersabar hingga 3 kali.
⭐️Kemudian Khidhr menyatakan:
ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا
Demikianlah penjelasan dari hal-hal yang engkau tidak mampu bersikap sabar
📖 (Q.S al-Kahfi ayat 82)
Ini menunjukkan bahwa atas takdir Allah kadangkala meski seorang sudah berupaya dan sebelumnya mengucapkan InsyaAllah, tidak terjadi yang diharapkannya.
Namun, ia harus yakin bahwa segala yang ditakdirkan Allah adalah baik untuknya. []