QUEBEC—Alexandre Bissonnette (28), seorang warga Kanada tersangka penembakan enam jemaah masjid di Kota Quebec akhirnya mengakui kesalahannya setelah sebelumnya menolak seluruh dakwaan.
Peristiwa itu terjadi pada tanggal 29 Januari 2017 ketika ia menyerbu Pusat Kebudayaan Islam Quebec dan menembak para jemaah yang sedang menjalankan shalat Isya di sana.
Dalam sidang hari Senin (26/03/2018), Bissonnette mengaku tidak bersalah, tetapi pada Rabu (28/03/2018) mantan mahasiswa ilmu politik dan antropologi di Universitas Laval tersebut akhirnya mengaku bahwa ia bersalah atas peristiwa penembakan tersebut.
Ia mengaku membunuh Khaled Belkacemi, 60, Azzedine Soufiane, 57, Abdelkrim Hassane, 41, Mamadou Tanou Barry, 42, Aboubaker Thabti, 44, dan Ibrahima Barry, 39, serta 5 orang lainnya yang mengalami luka serius, termasuk Aymen Derbali  yang kini mengalami lumpuh.
Bissonnette mengaku bersalah setelah menjalani pemeriksaan psikiatrik sesuai dengan perintah pengadilan.
Ia menghadapi enam dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan enam usaha pembunuhan. Enam dakwaan percobaan pembunuhan itu merupakan dakwaan tambahan yang juga mencakup percobaan pembunuhan.
Namun, jaksa penuntut tidak mengenakan dakwaan terorisme terhadapnya. Padahal, polisi dan Perdana Menteri Justin Trudeau semula menyebut peristiwa itu sebagai serangan teroris. []
SUMBER: BBC