INGGRIS—Pada akhir tahun 2018 kemarin, Liverpool dikabarkan tengah mengincar salah satu pesepak bola asal Israel bernama Moanes Dabour. Dabour merupakan striker andalan klub Liga Austria, Red Bull Salzburg yang mengemas 22 gol dari 32 laga Pada Liga Austria musim 2017-2018.
Beredar kabar, rumor keputusan Liverpool mengincar Moanes Dabour ini membuat pemain andalan Mohamed Salah kurang setuju. Salah dikabarkan akan meninggalkan Liverpool jika timnya jadi memboyong penyerang asal Israel tersebut.
BACA JUGA: Mo Salah Nyaris Bikin Klopp Nangis, Kenapa?
Kabar yang berembus di berbagai media ini pun lantas membuat Moanes Dabour menerima beberapa komentar tak menyenangkan dari netizen.
Para netizen melontarkan komentar pedas pada Moanes Dabour karena tak ingin Mohamed Salah hengkang.
Mendapatkan beberapa komentar kurang menyenangkan, Moanes Dabour yang diketahui beragama muslim itu pun memberikan respons.
Dabour mengunggah sebuah kutipan dari surah Al Hujurat ayat 6 pada Kamis (27/12/2018) pekan lalu yang menjelaskan untuk tidak gampang percaya dengan sebuah kabar yang belum jelas kebenarannya.
Arti dari ayat tersebut “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat: 6)
Dengan unggahan tersebut Moanes Dabour seolah menohok dan meminta agar para netizen menelusuri berita lebih lanjut dan tak gampang percaya pada rumor yang beredar.
Sementara itu, mantan pelatih timnas Mesir, Mahmoud Fayez juga memberikan sedikit keterangan terkait isu tersebut.
BACA JUGA: Cetak Gol di Menit Akhir, Mo Salah Minta Maaf kepada Seorang Supporter Cilik
Fayez yakin mantan anak asuhnya yakni Mohamed Salah adalah seorang profesional yang tidak akan membuat keputusan gegabah.
Terlebih lagi Dabour merupakan pemain keturunan Arab dan seorang muslim seperti Salah.
“Mons (Moanes Dabour) adalah seorang Arab-Israel (muslim) yang lahir di Nazareth (kota di Israel). Tuhan lebih tahu keadaannya dan penderitaannya dan alasan ia memilih berpaspor Israel,” tulis Fayez.
[]
SUMBER: TRIBUN