KEBERADAAN gas elpiji ukuran 3 kilogram yang bersubsidi sedikit banyaknya meringankan beban masyarakat. Namun penyebaran subsisi gas elpiji yang menyerupai melon ini dinilai tidak tepat sasaran. Akibatnya, pemakaian warga yang terus meningkat membuat subsidi gas elpiji naik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengungkapkan bahwa tahun ini pemerintah menaikan subsidi gas melon hampir dua kali lipat dari Rp22 triliun menjadi Rp40,5 triliun.
Berdasarkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 kenaikan subsidi elpiji 3 kg mengambil porsi yang cukup besar sekitar Rp18,5 triliun atau dari pagu APBN 2017 sebesar Rp22 triliun menjadi Rp40,5 triliun untuk RAPBN-P 2017.
Mengutip data penerima subsidi gas melon berdasarkan versi Bank Indonesia (BI) mencapai sekitar 57 juta rumah tangga, padahal yang benar-benar berhak menerima subsidi hanya sekitar 25,7 juta rumah tangga. Langkah pemerintah mengeluarkan kebijakan konversi dari minyak tanah ke elpiji pada 2007 memang bisa menghemat anggaran hingga Rp197 triliun, demikian mengutip Sindonews, Selasa (11/7/2017).
Namun tetap saja, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengatasi penerimaan subsidi yang diberikan agar tepat sasaran. []