Gedung Putih mengutuk pembantaian yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap etnis Muslim Rohingya di Rakhine. Pembantaian ini menyebabkan 300.000 lebih Muslim Rohingya melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh.
“Amerika Serikat menilai tragedi yang berlangsung di Burma ini merupakan masalah serius,” kata Sekretaris Pers Sarah Huckabee Sanders. Senin (11/9/2017) seperti dilansir Arabnews.
“Sedikitnya 300.000 orang telah meninggalkan rumah mereka setelah serangan terhadap (a) pos keamanan Burma pada 25 Agustus,” katanya, tanpa secara langsung menuduh militer Burma yang melakukan tindakan keras.
Sebelumnya, Gedung Putih, Trump telah menerima banyak pertanyaan tentang sikap diamnya dalam menghadapi krisis pembantaian etnis Muslim ini. []