BOS tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin kini disebut bagaikan ‘mayat berjalan’ setelah pemberontakannya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin gagal. Prigozhin yang keberadaannya saat ini tidak diketahui, diperkirakan tidak akan bertahan hidup lama.
Dilansir CNBC, Selasa (27/6/2023), pernyataan itu disampaikan Presiden Eurasia Group Ian Bremmer saat berbicara dalam program ‘Squawk Box Asia’ pada Senin (26/6) waktu setempat. Eurasia Group merupakan perusahaan konsultan risiko politik terkemuka yang berkantor di New York, Amerika Serikat (AS).
Pemberontakan bersenjata oleh tentara bayaran Wagner yang dipimpin Prigozhin, mantan sekutu Putin, pada akhir pekan lalu itu secara luas dipandang sebagai ancaman terbesar bagi kekuasaan Putin selama 23 tahun terakhir.
BACA JUGA:Â Berpidato di Hari Persatuan Nasional Rusia, Vladimir Putin Kutip Ayat Alquran
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken menyebut kekacauan di Moskow mengungkap ‘retakan-retakan’ di dalam Kremlin, yang sebelumnya tidak terlihat.
“Dia bagaikan mayat berjalan pada tahap ini,” cetus Bremmer merujuk pada Prigozhin, yang keberadaannya saat ini misterius.
“Saya akan sangat terkejut jika dia masih bersama kita dalam waktu beberapa bulan ke depan,” imbuhnya.
Pemberontakan yang dipimpin Prigozhin menjadi hal baru yang belum pernah dihadapi Putin sebelumnya, yang sejauh ini selalu berhasil dengan cepat memadamkan unjuk rasa di Rusia.
Pada Sabtu (24/6) lalu, barisan tentara bayaran Wagner berada di lokasi berjarak 200 kilometer dari Moskow sebelum Prigozhin memberi pengumuman mendadak untuk membatalkan aksi pemberontakan.
“Putin telah memenjarakan dan membunuh orang-orang untuk hal-hal lebih ringan daripada yang dilakukan Prigozhin terhadap dirinya,” sebut Bremmer.
“Tidak terbayangkan bagi saya bahwa Putin akan membiarkannya (Prigozhin-red) untuk hidup lebih lama dari yang diperlukan,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari kesepakatan yang dimediasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Putin, Prigozhin akan mengasingkan diri ke Belarusia sebagai imbalan atas langkahnya membatalkan pemberontakan dan menarik mundur tentara bayaran Wagner kembali ke pangkalan mereka.
Kremlin juga setuju untuk membatalkan tuntutan pidana terhadap Prigozhin dan tentara bayaran Wagner terkait upaya pemberontakan bersenjata itu.
“Jelas hal ini menunjukkan tingkat kelemahan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Presiden Putin,” sebut Bremmer dalam pernyataannya.
BACA JUGA:Â Arkeolog Temukan Villa Islami Berusia Ribuan Tahun di Negev
“Namun pada saat yang sama, saat Putin mengalami ujian yang belum pernah terjadi sebelumnya, tidak ada satu pun pembelotan tingkat tinggi dari militer Rusia, dari pemerintah Rusia, atau di antara para oligarki Rusia — jadi siapa saja yang meyakini Putin tiba-tiba … berada di ambang meninggalkan kekuasaannya, juga perlu menyadari bahwa itu sebenarnya tidak demikian,” jelasnya.
Keberadaan Prigozhin saat ini misterius, dengan menurut Reuters, dia terakhir kali terlihat di depan publik pada Sabtu (24/6) malam sedang menyapa orang-orang dengan senyuman dari mobil SUV yang ditumpanginya, saat dia bergerak mundur dari sebuah kota di Rusia yang diduduki tentaranya.
Prigozhin sebelumnya mengatakan dirinya akan berangkat ke Belarusia berdasarkan kesepakatan yang tercapai dengan Kremlin, yang dimediasi Lukashenko. Namun Gedung Putih AS dalam pernyataannya tidak bisa mengonfirmasi apakah Prigozhin kini sudah berada di wilayah Belarusia, yang bertetangga dengan Rusia. []
SUMBER: DETIK