BERBOHONG adalah salahsatu perbuatan tercela dalam Islam. Dan Allah SWT telah menjanjikan azab yang pedih di akhirat kelak bagi para pembohong. Nantinya, lidah para pembohong akan dipotong dengan gunting api.
Sebagaimana Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam Isra aku dibawa ke berbagai kaum yang lidah mereka dipotong dengan gunting api. Setiap kali berakhir dipotong, lidah itu kembali lagi. Aku mengatakan, ‘Siapakah mereka itu, wahai Jibril?’ Jibril mengatakan, ‘Mereka merupakan para pembicara dari kalangan umatmu yang mereka mengucapkan apa yang tak mereka lakukan serta mereka membaca Kitabullah, tapi tak mengamalkannya’,” (Shahiihul Jami’: 128).
Selain dari azab pedih di akhirat itu, seorang pembohong juga akan mendapat kerugian di dunia. Di antaranya:
1. Selalu merasa was-was
Perasaan was-was ini muncul karena kita kuatir kebohongan kita akan terbongkar dan orang lain akan mengetahui ketidakjujuran kita.
2. Menciptakan kebohongan baru
Ketika seseorang memulai satu kebohongan, maka akan ada kebohongan ke dua, ke tiga dan seterusnya.
3. Dijauhi Teman
Ketika teman mengetahui kita berbohong, tentu saja mereka akan merasa kecewa dan meninggalkan kita karena kita bukan seseorang yang jujur.
4. Kehilangan Kepercayaan
Akibat dari sering berbohong, orang-orang tidak lagi percaya pada kita. Setiap ucapan kita akan dianggap sebagai kedustaan belaka.
5. Kehilangan Rasa Percaya diri
Setelah orang-orang menjauhi kita dan kita dicap sebagai seorang pembohong. Maka lambat-laun rasa percaya diri kita akan luntur. Kita akan merasa malu di lingkungan sosial kita, bahkan untuk sekadar bertegur sapa.
Sekilas, kerugian-kerugian ini terlihat enteng. Namun, ingatlah bahwa ada azab yang menunggu kita di akhirat apabila terus menjadi seorang pembohong. Jadi, janganlah berpikir untuk memulai suatu kebohongan.
Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan sesungguhnya durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim juz 4, hal. 2013). Wallahu A’lam. []