BANDUNG–Pemerintah dikabarkan tengah berencana membuka program pendidikan militer yang nantinya akan dimasukan dalam SKS perkuliahan. Rencana tersebut dilakukan oleh Kementerian Pertahanan bersama dengan Kemendikbud.
Dua kementerian ini tengah menggodok aturan agar mahasiswa bisa mengikuti Program Bela Negara .Dengan adanya pendidikan bela negara, kementerian berharap anak muda bisa memiliki rasa cinta kepada bangsa dan negara.
BACA JUGA: Puluhan Mahasiswa Harvard Membubarkan Diri saat Dubes Israel Mengisi Kuliah
Hal tersebut telah membuat Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad), Riezal Ilham Pratama angkat bicara. Riezal menilai cara untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara tidak harus melalui pendidikan militer.
Program itu pun kata dia tidak relevan dengan kondisi saat ini. Riezal mengungkapkan, jika bela negara hanya dengan cara militer, yang ditakutkan adalah memunculkan narasi tunggal terhadap bela negara itu sendiri.
“Relevansi pendidikan militer dengan kondisi sekarang bagi saya tidak ada, pendidikan militer bukan jawaban dari berbagai hal dan tantangan yang kita hadapi,” kata Riezal, Kamis (20/8/2020).
Menurutnya, bela negara nantinya hanya diartikan dengan pendidikan militer saja. Padahal secara filosofis, bela negara jauh lebih kompleks dibanding hanya dengan pendidikan militer.
“Jangan sampai nantinya narasi kecintaan terhadap Tanah Air, narasi bela negara itu disempitkan dengan narasi tunggal yang militeristik,” katanya.
Implementasi dari bela negara kata dia sangat luas. Untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai kecintaannya terhadap negeri tidak bisa hanya dengan pendidikan militer.
“Yang penting itu menumbuhkan kecintaan mahasiswa terhadap negeri, bukan hanya dengan gaya militer, tapi menyadarkan mereka bahwa segala sektor bisa menjadi tempat untuk memberikan rasa cinta kepada negara,” katanya.
Namun Kementerian pertahanan membantah wacana tentang pelatihan militer, bagi mahasiswa perguruan tinggi. Meski begitu, kemenhan tak menpik jika ada rencana kerjasama dengan kementerian pendidikan dan kebudayaan, terkait pelatihan bela negara.
BACA JUGA: Jualan Kerupuk Udang dan Ikan, Wanita Ini Bisa Kuliahkan 2 Anaknya
Kementerian pertahanan menjelaskan, program tersebut bukanlah wajib militer. Sejatinya program itu adalah inisiatif kementerian pendidikan dan kebudayaan, yang terangkum dalam program kampus merdeka. Program kampus merdeka ini memberi keleluasaan bagi mahasiswa, dengan jatah 1 atau 2 semester, untuk kegiatan di luar kelas. Salah satunya adalah pelatihan bela negara yang dimiliki kemhan.
Meski demikian, program pelatihan bela negara ini baru sebatas pembicaraan awal di antara kedua kementerian. Hal teknis pelaksanaan, kurikulum, bentuk pelatihan, dan anggaran pun belum dibicarakan lebih lanjut.
[]
SUMBER: PIKIRAN RAKYAT