JAKARTA—Upaya pemerintah dalam rangka membendung propaganda LGBT ini terus didesak banyak pihak. Pemerintah sendiri mengaku terus berupaya melakukan pencegahan tersebut, salah satunya dengan pemblokiran situs berkaitan dengan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
“Pencegahan yang telah dilakukan oleh Kominfo antara lain dengan pemblokiran situs-situs yang berkaitan dengan LGBT dan situs-situs pornografi,” ujar Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Prof. Dr. Henry Subiakto dalam diskusi Bulanan yang diadakan KPPN DPP PAN dengan Tema Bahaya LGBT Dari Sisi Perilaku dan Propaganda di Kantor DPP PAN Jalan Senopati Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (1/2).
Namun kendalanya, situs yang di blokir akan kembali muncul dengan model situs lain yang masih berhubungan. Karena kata dia ini adalah bisnis yang memang kesulitannya harus terus dimonitor.
“Kominfo saat ini juga sudah mempunyai mesin Crolling yang dapat mencari dan mengidentifikasi situs-situs porno untuk selanjutnya di blokir,” jelasnya
Henry menjelaskan, namun hanya mencari saja karena Kominfo hanya memblokir melalui surat yang harus di kirim ke sekitar 122 internet dan yang memblokir nya selanjutnya dari Internet tersebut.
“Situs yang di blokir selama tahun 2017 itu ada tercatat sekitar 64% situs pornografi mengalahkan isu tentang Sara yang hanya ada sekitar 4% saja,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, Internet atau semua yang terkait dengan teknologi mempunyai message faham kebebasan dan global, maka jika anak-anak mengaksesnya akan mengekspresikan kebebasan termasuk halnya LGBT. []
Reporter: Rhio