FILIPINA–Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan ia akan menghancurkan pihak-pihak yang melakukan serangan terhadap gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina selatan, Ahad (27/1/2019).
Penegasan itu disampaikan menyusul serangan dua bom di Gereja Katolik Maria Gunung Karmel yang menyebabkan sekitar 20 orang meninggal dunia dan melukai puluhan orang.
Presiden Duterte, melalui juru bicaranya, Salvador Panelo, mengatakan musuh-musuh negara telah menantang pemerintah dalam menjamin keselamatan warga di wilayah itu, tetapi mereka akan dihancurkan.
BACA JUGA: Referendum, Muslim Filipina Dukung Wilayah Otonomi Bangsamoro
“Angkatan Bersenjata Filipina akan bertindak dan menghancurkan para penjahat tak bertuhan,” tegas Panelo.
Bom pertama meledak saat misa berlangsung di gereja. Ketika aparat keamanan menyisir lokasi, bom kedua meledak di area parkir mobil.
Ledakan pertama terjadi pukul 8.45 waktu setempat. Sebelumnya, gereja ini juga pernah dibom.
Ledakan bom ini terjadi beberapa hari setelah referendum perluasan otonomi daerah, Wilayah Otonomi Bangsamoro di wilayah Muslim Mindanao yang juga mencakup Pulau Jolo.
BACA JUGA: Kontroversial, Presiden Filipina: Saya bukan Katolik, Saya Islam
Belum ada klaim tanggung jawab dari kelompok manapun atas serangan ini.
Kepala Kepolisian Filipina Oscar Albayalde mengatakan kelompok Abu Sayyaf dicurigai sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan dua bom tersebut. []
SUMBER: BBC