JAKARTA—Jemaah haji Indonesia diminta untuk waspada akan meningkatnya suhu musim panas di Saudi. Keterangan ini disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka, Sabtu (14/7/2018).
“Suhu udara Saudi yang jauh lebih tinggi ketimbang rata-rata suhu wilayah Indonesia, yang masih berkisar di angka 30an derajat Celsius. Suhu panas ini bisa menimbulkan heatstroke, cekaman panas, kondisi darurat di mana suhu tubuh seseorang naik sangat drastris akibat paparan suhu tinggi atau cahaya matahari dalam waktu lama,” ungkap Eka.
BACA JUGA: Menag: Persiapan Haji 2018 Lancar dan Sesuai Jadwal
Gejala cekaman panas umumnya mual, kejang, kebingungan, disorientasi dan kadang-kadang kehilangan kesadaran atau koma. Dalam beberapa kasus sengatan panas memicu komplikasi mematikan atau menyebabkan kerusakan pada otak dan organ internal lainnya.
Oleh karena itu, Eka mengimbau jamaah dan petugas haji selama berada di Arab Saudi banyak mengonsumsi air putih agar terhindar gangguan kesehatan itu. Konsumsi air putih cukup, ia melanjutkan, bisa menekan risiko terkena cekaman panas.
Selain itu, dia meminta jamaah dan petugas haji menghindari paparan sinar matahari langsung saat beraktivitas di Arab Saudi dan kecuali berihram, jamaah dan petugas dapat menggunakan penutup kepala untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.
BACA JUGA: Kemenkes Siapkan Perlengkapan Jemaah Haji 2018
Eka berharap petugas kesehatan menjaga kesehatan dan kebugaran supaya tetap bisa menjalankan tugas melayani jamaah haji dengan baik mengingat jamaah yang berisiko tinggi sakit jumlahnya sampai 63 persen dari keseluruhan jamaah haji Indonesia. []
SUMBER: AKTUAL